Rabu, 29 Juni 2016

MAKALAH TELAAH INDIVIDU (AMANATUL KHOIROH)



MAKALAH
Penjelasan Materi Kelas XI Semester 2 Bab VI :
Memahami Tasawuf dalam Islam
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Telaah Materi PAI III 
Dosen Mata Kuliah : Bpk. Abdul Rozaq Assowy
LOGO UNISNU

Disusun oleh :
Amanatul Khoiroh
NIM: 141310003148
 

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ JEPARA
2016
KATA PENGANTAR
                                                      
Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Dengan taufik, hidayah, dan rahmat-Nya lah makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Selanjutnya, sholawat serta salam tak henti-hentinya kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang akan terus kita harapkan syafa’atnya besok di hari kiamat. Semoga kita termasuk dalam golongan umat yang diakui beliau. Amin.
Makalah ini yang kami buat tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara moril maupun materiil sehingga makalah ini dapat terselesaikan maskipun masih jauh dari sempurna.
Akhir kata kami berharap kepada teman-teman untuk bersedia memberikan saran serta kritik guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita semua. Amin.




                                                                                                 Penyusun,


Amanatul Khoiroh




BAB I
PENDAHULUAN
Tidak bisa dipungkiri bahwa peranan Madrasah Aliyah dalam membina dan menanamkan ajaran akidah dan akhlak siswa  merupakan suatu kenyataan dan telah ikut andil dalam menunjang pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah dewasa ini. Madrasah-madrasah yang tersebar diseluruh pelosok Indonesia mempunyai bermacam-macam corak dan identitas.
Corak dan identitas tersebut telah ikut mewarnai dalam pembentukan akidah dan akhlak dan kepribadian dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Disamping itu yang tak kalah pentingnya adalah peran seorang guru dalam pembinan dan mengarahkan serta menanamkan ajaran akidah dan akhlak kepada peserta didik dengan tujuan pendidikan yang sebenarnya.            
 Dikatakan demikian karena guru berperan sebagai penyalur atau transformasi dalam penyampaian pengetahuan kepada anak didik dan juga sebagai pendidik, pembimbing dalam arti yang luas untuk mendewasakan anak secara utuh. Dalam berbagai praktik dan pelaksanaan mengajar khususnya dan para pendidik pada umumnya, guru lebih banyak menyampaikan pengetahuan kepada anak akan tetapi kurang memperhatikan sikap dan tingkah laku anak, bahkan guru sering bertindak masa bodoh atas prilaku anak didiknya.
Perlu diketahui bahwa keteladanan dalam berbuat dan bersikap merupakan suatu keharusan bagi seorang guru karena apabila anak terkait dengan keteladanan yang baik, maka besar kemungkinan anak tersebut akan mudah diarahkan dan ia akan mampu mengontrol dirinya untuk berbuat dan bertindak sesuai dengan ajaran yang benar. Sesuai dengan kesucian fitrahnya bahwa setiap insan, berbakti dan mengabdi kepada Allah SWT. Maka potensi tersebut hendaknya disadari dan dipahami oleh setiap guru dan kita semua umumnya, bahwa setiap anak akan bisa diarahkan dan bisa didik menjadi baik.  
Sekalipun anak tersebut terlahir dari orang tua yang biasa berbuat maksiat.
Dengan tuntunan budi pekerti yang luhur, akidah dan akhlak yang mulia pikiran manusia akan menjadi jernih dan jiwanya bersih, keyakinan lurus, dan sanggup menghadapi tantangan, sebab dengan jiwa yang kuat manusia akan mendapat derajat yang tinggi, selaku manusia yang sempurna memiliki budi pekerti akhlak yang terpuji.
BAB II
DISKRIPSI KURIKULUM
A.    Penjelasan Materi Kelas XI Semester 2
Bab VI : Memahami Tasawuf dalam Islam
v  Kompetensi Inti (KI):         
-          Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
-          Mengembangkan perilaku baik dan menjunjug sikap sosial serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
-          Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya. Serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
-          Mengelolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
v  Kompetendi Dasar (KD):
-          Menghayati ajaran tasawuf untuk memperkukuh keimanan
-          Membiasakan penerapan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan sehari-hari
-          Memahami pengetian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam
-          Menyajikan pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam’


v  Indikator :
-          Siswa dapat menjelaskan pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam
-          Sisw dapat menunjukkan fungsi dan peranan tasawuf dalam keagamaan dan kehidupan modern
A.    Materi Pembelajaran
a.      Pengertian Tasawuf
Tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak, membangun dhahir dan batin, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi.
b.      Dasar-dasar Tasawuf
تتجافى جنوبهم عن المضاجع يدعون ربهم خوفا وطمعا ومما رزقناهم ينفقون.
lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa rezeki yang kami berikan”(QS. As Sajdah:16).
c.       Sejarah Perkembangan Tasawuf
1.      Abad I dan II Hijriyah
Pada abad I dan II hijriyah belum bisa sepenuhnya disebut fase tasawuf tapi lebih tepat sabagai fase kezuhudan. Tasawuf pada fase ini lebih bersifat amaliyah dari pada bersifat pemikiran, dengan meniri dari kesederhanaan Nabi Muhammad SAW.
2.      Abad III dan IV Hijriyah
Pada abad ini disebut dengan fase tasawuf. Pada permulaan abad ke III menjadapat julukan shufi, hal itu dikarenakan tujuan utama kegiatan ruhani bukan karena mendapat pahala dan tidak disiksa melainkan karena menikmati hubungan langsung dengan Tuhan berdasarkan cinta. Dan pada abad ini juga muncul istilah fana’ (seorang shufi kehilangan kesadaran terhadap hal fisik), ittihad (shufi merasa bersatu dengan Allah), hulul (masuknya Allah kedalam tubuh manusia yang di pilih).

3.      Abad V Hijriyah
Fase ini disebut fase konsolidasi yakni memperkuat tasawuf dengan dasarnya yang asli yaitu Al-Quran dan Hadist.

4.      Abad VI Hijriyah
Fase ini ditandai dengan munculnya tasawuf falsafi yakni tasawuf yang memadukan antara rasa dan rasio.
d.      Pembagian Ilmu Tasawuf
1.      Tasawuf akhlaki
Tasawuf akhlaki adalah tasawuf yang menekankan pada perbaikan akhlak. Tasawuf ini mempunyai tahap sistem pembinaan akhlak, diantaranya takhalli, tahalli, dan tajalli.
2.      Tasawuf amali
Adalah yang lebih mengutamakan kebiasaan beribadah. Pengalaman tasawuf ini dibagi menjadi 4, diantaranya syari’ati, thariqat, hakikat, ma’rifat.
3.      Tasawuf falsafi
Adalah tasawuf yang menekankan pada masalah pemikiran yang mendalam.

e.       Peranan Tasawuf dalam Kehidupan Modern
1.      Agama memberikan bimbingan bagi manusia.
2.      Agama dapat memberikan terapi mental bagi manusia.
3.      Agama sebagai pengendali moral.
f.       Teladan sufi Nabi Muhammad SAW
1.      Pengalaman suf Nabi Muhammad SAW
-  Pengalaman khalwat di gua hira
-  Kebenaran mimpi Nabi Muhammad SAW
-  Masalah wahyu yang turun kepada Nabi
-  Pengalaman isra’ mi’raj

Ø  Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan adalah ceramah, penugasan dan diskusi
Ø  Strategi Pembelajaran
1.      Pendahuluan
·         Menyampaikan salam pembuka dan menanyakan keadaan.
·         Menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa.
·         Menggali pengetahuan awal kemampuan siswa tentang tasawuf.
2.      Kegiatan Inti
3.      Penutup
·         Guru menyimpulkan kembali poin-poin pelajaran yang dibahas.
·         Memberikan tugas latihan soal agar siswa lebih menguasai materi.
·         Memberi salam penutup.
Ø  Waktu pelaksanaan pembelajaran
Waktu pembelajaran adalah 90 menit atau satu setengah jam, 15 menit unruk pendahuluan, 50 menit untuk kegiatan inti, dan 15 menit untuk penutup.
Ø  Referensi
Referensi yang digunakan oleh guru adalah buku paket, buku yang berkaitan dan pengetahuan dari guru itu sendiri.
Ø  Media Pembelajaran
Media yang digunakan adalah slide dan papan tulis.




BAB III
ANALISIS KOMPREHENSIF
Ø  Analisis Spesifikasi (Deskriptif)
A.    Analisis Profil dan isi buku
Buku yang akan dianalisis dalam makalah ini berjudul buku siswa aqidah akhlak pendekatan saintifik kurikulum 2013 untuk madrasah aliyah (peminatan IPA, IPS, dan BAHASA) kelas XI, yang di kontributor naskah oleh Usman, Abdurohman, Noek ainul latifahdan diterbitkan oleh kementrian agama 2015. Disampul depan yang berwarna hijau kekuning emasan terdapat ilustrasi gambar Al-Qur’an di dalam masjid.
Buku yang ditulis dengan mengacu pada kurikulum tahun 2013 ini dimulai dengan kata pengantar, pedoman transliterasi arab-Indonesia, silabus pelajaran dan masuk kemateri pelajaran 1 sampai pelajaran 10. Pelajaran 1 sampai 5 disampaikan disemester, sedangkan pelajaran 6 sampai 10 disampaikan di semester 2 , daftar isi. Buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi gambar yang cukup relevan pada awal setiap judul bab, karena bisa terlihat bagus,   menarik dan memperjelas dari judul sub bab. Bagian isi buku ini diakhiri dengan daftar pustaka dan catatan.
Dalam buku ini penggunaan bahasanya mudah dipahami seperti alur cerita yang dipaparkan. Namun, ada beberapa bahasa yang digunakan dalam buku ini kurang cocok diantaranya: Dalam susunan materinya ada yang terlalu sedikit dan ada pula yang susunan materinya banyak, seharusnya dicantumkan point point penting saja dalam materi tersebut.




B.     Analisis Kesesuaian Materi
Materi dalam buku Siswa Akidah Akhlak Kelas XI Pendekatan Saintifik kurang lengkap, karena pengertian masih membingungkan anak didik, dasar hukum yang dicantumkan hanya Al-Quran saja dan ada beberapa bab yang tidak mencantumkan dasar hukum hadisnya.


C.    Analisis Relefansi Kesesuain Materi dengan KI
Relefansi kesesuaian materi dengan Kompetensi Inti menurut kami sesuai tetapi akan lebih baik susunan dalam Kompetensi Inti dipaparkan secara lebih ringkas, singkat, padat dan jelas.


D.    Analsis Relefensi Materi dengan Kebutuhan Siswa
Refelensi materi kebutuhan siswa dengan guru menurut kami guru belum siap menghadapi kurikulum 2013,  karena kurikulum 2013 lebih menekankan praktek dan sekolah belum siap dengan kurikulum 2013 .

II ANALISIS SWOT

A.    Strenght (Kekuatan/Kelebihan)
Dalam buku ini menggunakan kurikulum 2013 dan siswa diajarkan mempunyai kepribadian diri yang aktif, kreatif, inovatif.
B.     Weakneses (Kelemahan/ Kekurangan)
Dalam buku ini materi yang disajikan tidak terlalu lengkap, tidak mencantumkan alokasi waktu, kompetensi intinya terlalu rumit, sehingga guru sulit menerapkan terhadap peserta didik.
C.    Threat (Ancaman/ Tantangan)
Dalam buku kurikulum 2013 mempunyai banyak kekurangan, sehingga para guru lebih memilih mengacu pada buku lain dan berpegang pada buku yang dirasa lebih lengkap, mudah dipahami daripada buku kurikulum 2013.
BAB IV
PENUTUP
       I.            Simpulan
Secara umum materi aqidah akhlak kelas XI MA kurikulum 2013 sangat efektif dan efisien untuk pembentukan karakter peserta didik sesuai dengan kompetensi intinya apabila pembelajaran tersebut benar-benar direncanakan secara matangdan menggunakan metode yang tepat.
Namun, hal itu dapat diatasi apabila guru mempunyai kemampuan dan kesiapan untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 dengan berbagai pengembangan dan kekreatifan guru.
    II.            Saran dan Harapan
a.       Saran
Hendaknya  pendidik harus mempersiapkan dengan matang apa yang akan diajarkan kepada peserta didik mengenai materi ajarnya dan segala perangkatnya agar proses pendidikan berjalan dengan efektif agar kompetensi kelulusannya terpenuhi.
b.      Harapan
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan dapat dijadikan sebagai referensi.
Demikianlah makalah kami. Kritik dan saran dari pembuka kami tunggu demi penyempurnaan makalah kami ini.

Tidak ada komentar: