MAKALAH
Penjelasan Materi Kelas XI Semester 2 Bab VI :
Memahami
Tasawuf dalam Islam
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Telaah Materi PAI
III
Dosen Mata Kuliah : Bpk. Abdul Rozaq Assowy
Disusun oleh :
Amanatul Khoiroh
NIM: 141310003148
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ JEPARA
2016
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Dengan taufik, hidayah,
dan rahmat-Nya lah makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Selanjutnya,
sholawat serta salam tak henti-hentinya kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang akan terus kita harapkan syafa’atnya besok di hari kiamat. Semoga kita termasuk dalam golongan umat yang
diakui beliau. Amin.
Makalah ini yang kami buat tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, baik secara moril maupun materiil sehingga makalah ini dapat
terselesaikan maskipun masih jauh dari sempurna.
Akhir
kata kami berharap kepada teman-teman untuk bersedia memberikan saran serta kritik guna
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini membawa
manfaat bagi kita semua. Amin.
Penyusun,
Amanatul
Khoiroh
BAB I
PENDAHULUAN
Tidak bisa dipungkiri bahwa peranan Madrasah Aliyah dalam
membina dan menanamkan ajaran akidah dan akhlak siswa merupakan suatu kenyataan dan telah ikut
andil dalam menunjang pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah dewasa ini.
Madrasah-madrasah yang tersebar diseluruh pelosok Indonesia mempunyai
bermacam-macam corak dan identitas.
Corak dan identitas tersebut telah ikut mewarnai dalam
pembentukan akidah dan akhlak dan kepribadian dengan segala kelebihan dan
kekurangannya.
Disamping itu yang tak kalah pentingnya adalah peran seorang guru dalam pembinan dan mengarahkan serta menanamkan ajaran akidah dan akhlak kepada peserta didik dengan tujuan pendidikan yang sebenarnya.
Disamping itu yang tak kalah pentingnya adalah peran seorang guru dalam pembinan dan mengarahkan serta menanamkan ajaran akidah dan akhlak kepada peserta didik dengan tujuan pendidikan yang sebenarnya.
Dikatakan demikian
karena guru berperan sebagai penyalur atau transformasi dalam penyampaian
pengetahuan kepada anak didik dan juga sebagai pendidik, pembimbing dalam arti
yang luas untuk mendewasakan anak secara utuh. Dalam berbagai praktik dan
pelaksanaan mengajar khususnya dan para pendidik pada umumnya, guru lebih
banyak menyampaikan pengetahuan kepada anak akan tetapi kurang memperhatikan
sikap dan tingkah laku anak, bahkan guru sering bertindak masa bodoh atas
prilaku anak didiknya.
Perlu diketahui bahwa keteladanan dalam berbuat dan bersikap
merupakan suatu keharusan bagi seorang guru karena apabila anak terkait dengan
keteladanan yang baik, maka besar kemungkinan anak tersebut akan mudah
diarahkan dan ia akan mampu mengontrol dirinya untuk berbuat dan bertindak
sesuai dengan ajaran yang benar. Sesuai dengan kesucian fitrahnya bahwa setiap
insan, berbakti dan mengabdi kepada Allah SWT. Maka potensi tersebut hendaknya
disadari dan dipahami oleh setiap guru dan kita semua umumnya, bahwa setiap
anak akan bisa diarahkan dan bisa didik menjadi baik.
Sekalipun anak tersebut terlahir dari orang tua yang biasa
berbuat maksiat.
Dengan tuntunan budi pekerti yang luhur, akidah dan akhlak yang mulia pikiran manusia akan menjadi jernih dan jiwanya bersih, keyakinan lurus, dan sanggup menghadapi tantangan, sebab dengan jiwa yang kuat manusia akan mendapat derajat yang tinggi, selaku manusia yang sempurna memiliki budi pekerti akhlak yang terpuji.
Dengan tuntunan budi pekerti yang luhur, akidah dan akhlak yang mulia pikiran manusia akan menjadi jernih dan jiwanya bersih, keyakinan lurus, dan sanggup menghadapi tantangan, sebab dengan jiwa yang kuat manusia akan mendapat derajat yang tinggi, selaku manusia yang sempurna memiliki budi pekerti akhlak yang terpuji.
BAB II
DISKRIPSI KURIKULUM
A. Penjelasan
Materi Kelas XI Semester 2
Bab
VI : Memahami Tasawuf dalam Islam
v Kompetensi Inti
(KI):
-
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
-
Mengembangkan perilaku baik dan menjunjug sikap sosial serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
-
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya. Serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
-
Mengelolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan
v Kompetendi
Dasar (KD):
-
Menghayati ajaran tasawuf untuk memperkukuh keimanan
-
Membiasakan penerapan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan
sehari-hari
-
Memahami pengetian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam
-
Menyajikan pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam’
v
Indikator :
-
Siswa dapat menjelaskan pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf
dalam Islam
-
Sisw dapat menunjukkan fungsi dan peranan tasawuf dalam keagamaan
dan kehidupan modern
A.
Materi Pembelajaran
a.
Pengertian Tasawuf
Tasawuf adalah
ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak,
membangun dhahir dan batin, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi.
b.
Dasar-dasar Tasawuf
تتجافى جنوبهم عن المضاجع يدعون ربهم خوفا وطمعا ومما رزقناهم ينفقون.
“lambung
mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan
penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa rezeki yang kami
berikan”(QS. As Sajdah:16).
c.
Sejarah Perkembangan Tasawuf
1.
Abad I dan II Hijriyah
Pada abad I dan II hijriyah belum bisa sepenuhnya disebut fase
tasawuf tapi lebih tepat sabagai fase kezuhudan. Tasawuf pada fase ini lebih
bersifat amaliyah dari pada bersifat pemikiran, dengan meniri dari
kesederhanaan Nabi Muhammad SAW.
2.
Abad III dan IV Hijriyah
Pada abad ini disebut dengan fase tasawuf. Pada permulaan abad ke
III menjadapat julukan shufi, hal itu dikarenakan tujuan utama kegiatan ruhani
bukan karena mendapat pahala dan tidak disiksa melainkan karena menikmati
hubungan langsung dengan Tuhan berdasarkan cinta. Dan pada abad ini juga muncul
istilah fana’ (seorang shufi kehilangan kesadaran terhadap hal fisik), ittihad
(shufi merasa bersatu dengan Allah), hulul (masuknya Allah kedalam tubuh
manusia yang di pilih).
3.
Abad V Hijriyah
Fase ini disebut fase konsolidasi yakni memperkuat tasawuf dengan
dasarnya yang asli yaitu Al-Quran dan Hadist.
4.
Abad VI Hijriyah
Fase ini ditandai dengan munculnya tasawuf falsafi yakni tasawuf
yang memadukan antara rasa dan rasio.
d.
Pembagian Ilmu Tasawuf
1.
Tasawuf akhlaki
Tasawuf akhlaki adalah tasawuf yang menekankan pada perbaikan
akhlak. Tasawuf ini mempunyai tahap sistem pembinaan akhlak, diantaranya
takhalli, tahalli, dan tajalli.
2.
Tasawuf amali
Adalah yang lebih mengutamakan kebiasaan beribadah. Pengalaman
tasawuf ini dibagi menjadi 4, diantaranya syari’ati, thariqat, hakikat,
ma’rifat.
3.
Tasawuf falsafi
Adalah tasawuf yang menekankan pada masalah pemikiran yang
mendalam.
e.
Peranan Tasawuf dalam Kehidupan Modern
1.
Agama memberikan bimbingan bagi manusia.
2.
Agama dapat memberikan terapi mental bagi manusia.
3.
Agama sebagai pengendali moral.
f.
Teladan sufi Nabi Muhammad SAW
1.
Pengalaman suf Nabi Muhammad SAW
- Pengalaman khalwat di gua
hira
- Kebenaran mimpi Nabi
Muhammad SAW
- Masalah wahyu yang turun
kepada Nabi
- Pengalaman isra’ mi’raj
Ø Metode
Pembelajaran
Metode yang digunakan adalah ceramah, penugasan dan diskusi
Ø Strategi
Pembelajaran
1.
Pendahuluan
·
Menyampaikan salam pembuka dan menanyakan keadaan.
·
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan kompetensi yang
harus dikuasai siswa.
·
Menggali pengetahuan awal kemampuan siswa tentang tasawuf.
2.
Kegiatan Inti
3.
Penutup
·
Guru menyimpulkan kembali poin-poin pelajaran yang dibahas.
·
Memberikan tugas latihan soal agar siswa lebih menguasai materi.
·
Memberi salam penutup.
Ø Waktu
pelaksanaan pembelajaran
Waktu pembelajaran adalah 90 menit atau satu setengah jam, 15 menit
unruk pendahuluan, 50 menit untuk kegiatan inti, dan 15 menit untuk penutup.
Ø Referensi
Referensi yang digunakan oleh guru adalah buku paket, buku yang
berkaitan dan pengetahuan dari guru itu sendiri.
Ø Media
Pembelajaran
Media yang digunakan adalah slide dan papan tulis.
BAB III
ANALISIS
KOMPREHENSIF
Ø Analisis Spesifikasi
(Deskriptif)
A.
Analisis
Profil dan isi buku
Buku yang akan
dianalisis dalam makalah ini berjudul buku siswa aqidah akhlak pendekatan
saintifik kurikulum 2013 untuk madrasah aliyah (peminatan IPA, IPS, dan BAHASA)
kelas XI, yang di kontributor naskah oleh Usman, Abdurohman, Noek ainul
latifahdan diterbitkan oleh kementrian agama 2015. Disampul depan yang berwarna
hijau kekuning emasan terdapat ilustrasi gambar Al-Qur’an di dalam masjid.
Buku yang ditulis
dengan mengacu pada kurikulum tahun 2013 ini dimulai dengan kata pengantar,
pedoman transliterasi arab-Indonesia, silabus pelajaran dan masuk kemateri
pelajaran 1 sampai pelajaran 10. Pelajaran 1 sampai 5 disampaikan disemester,
sedangkan pelajaran 6 sampai 10 disampaikan di semester 2 , daftar isi. Buku
ini juga dilengkapi dengan ilustrasi gambar yang cukup relevan pada awal setiap
judul bab, karena bisa terlihat bagus,
menarik dan memperjelas dari judul sub bab. Bagian isi buku ini diakhiri
dengan daftar pustaka dan catatan.
Dalam buku ini
penggunaan bahasanya mudah dipahami seperti alur cerita yang dipaparkan. Namun,
ada beberapa bahasa yang digunakan dalam buku ini kurang cocok diantaranya:
Dalam susunan materinya ada yang terlalu sedikit dan ada pula yang susunan
materinya banyak, seharusnya dicantumkan point point penting saja dalam materi
tersebut.
B.
Analisis
Kesesuaian Materi
Materi dalam buku
Siswa Akidah Akhlak Kelas XI Pendekatan Saintifik kurang lengkap, karena
pengertian masih membingungkan anak didik, dasar hukum yang dicantumkan hanya
Al-Quran saja dan ada beberapa bab yang tidak mencantumkan dasar hukum
hadisnya.
C.
Analisis
Relefansi Kesesuain Materi dengan KI
Relefansi kesesuaian
materi dengan Kompetensi Inti menurut kami sesuai tetapi akan lebih baik
susunan dalam Kompetensi Inti dipaparkan secara lebih ringkas, singkat, padat
dan jelas.
D.
Analsis
Relefensi Materi dengan Kebutuhan Siswa
Refelensi materi
kebutuhan siswa dengan guru menurut kami guru belum siap menghadapi kurikulum
2013, karena kurikulum 2013 lebih
menekankan praktek dan sekolah belum siap dengan kurikulum 2013 .
II ANALISIS SWOT
A.
Strenght
(Kekuatan/Kelebihan)
Dalam buku ini
menggunakan kurikulum 2013 dan siswa diajarkan mempunyai kepribadian diri yang
aktif, kreatif, inovatif.
B.
Weakneses
(Kelemahan/ Kekurangan)
Dalam buku ini
materi yang disajikan tidak terlalu lengkap, tidak mencantumkan alokasi waktu,
kompetensi intinya terlalu rumit, sehingga guru sulit menerapkan terhadap
peserta didik.
C.
Threat
(Ancaman/ Tantangan)
Dalam buku kurikulum 2013 mempunyai banyak kekurangan, sehingga
para guru lebih memilih mengacu pada buku lain dan berpegang pada buku yang
dirasa lebih lengkap, mudah dipahami daripada buku kurikulum 2013.
BAB IV
PENUTUP
I.
Simpulan
Secara umum materi aqidah akhlak kelas XI MA kurikulum
2013 sangat efektif dan efisien untuk pembentukan karakter peserta didik sesuai
dengan kompetensi intinya apabila pembelajaran tersebut benar-benar
direncanakan secara matangdan menggunakan metode yang tepat.
Namun, hal itu dapat diatasi apabila guru mempunyai
kemampuan dan kesiapan untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum
2013 dengan berbagai pengembangan dan kekreatifan guru.
II.
Saran dan Harapan
a. Saran
Hendaknya pendidik
harus mempersiapkan dengan matang apa yang akan diajarkan kepada peserta didik
mengenai materi ajarnya dan segala perangkatnya agar proses pendidikan berjalan
dengan efektif agar kompetensi kelulusannya terpenuhi.
b. Harapan
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan dapat
dijadikan sebagai referensi.
Demikianlah makalah kami. Kritik dan saran dari pembuka
kami tunggu demi penyempurnaan makalah kami ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar