MAKALAH
MATERI AL-QUR’AN HADITS KELAS X SMA/MA/SMK
( MEMAHAMI HADIS, SUNAH, KHABAR DAN ATSAR )
Makalah
Ini Ditujukan Guna Memenuhi Tugas Individu
Mata KuliahTelaah PAI III
Oleh Dosen Pengampu bapak Drs. Abd. Rozaq Assowy
Disusun oleh
Mike Fatmawati (141310003145)
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
KELAS
A2 SEMESTER IV
2015/2016
Jln.Taman Siswa No9 Pekeng Tahunan Jepara
Kode
Pos 59427,Telp./Fax (0291)593132
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa atas segala
limpahan rahmat, inayah, taufik dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat di gunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangannya
karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Jepara, 30 Mei 2016
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam
membentuk lulusan yang memiliki keunggulan maka diperlukan kurikulum yang
dikembangkan dengan pendekatan berbasis kompetensi. Hal tersebut dilakukan
untuk dapat merespon secara proaktif dari berbagai perkembangan informasi,
pengetahuan dan teknologi bagi suatu madrasah secara kelembagaannya.
Pendekatan berbasis kompetensi yang dikembangkan
harus menjamin keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. penguasaan ketrampilan
dan kemapuan akademik, seni, dan pengembangan kepribadian. Maka dari itu,
disusunlah kurikulum Nasional Pendidikan Agama Islam yang berbasis kompetensi
dasar yang dapat mencerminkan kebutuhan
bagi peserta didik.
Peranan pendidikan agama Islam di madrasah aliyah
dijadikan sebagai landasan pengembangan spiritual bagi peserta. Karena peranan
agama islam di madrasah dijadikan pengembangan spiritual maka pendidikan agama
islam di madrasah harus ditingkatkan untuk menjadikan masyarakat yang bertaqwa
kepada Allah SWT. yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Al-Quran Hadist adalah bagian dari mata
pelajaran pendidikan agama Islam pada madrasah aliyah yang dimaksudkan untuk
memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan, dan penghayatan terhadap
isi yang terkandung dalam isi alquran dan hadist sehingga dapat diwujudkan
dalam kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi iman dan taqwa kepada Allah
SWT. serta berahlak mulia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Diskripsi Kurikulum Materi Memahami Hadis, Sunah, Khabar dan Atsar?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Diskripsi Kurikulum Materi Memahami Hadis, Sunah, Khabar dan Atsar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Diskripsi
Kurikulum Materi Memahami Hadis, Sunah, Khabar dan Atsar
1. Kompetensi Inti
a. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
b.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, rensponsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
c.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
d.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan
2. Kompetensi
Dasar
a. Memahami
pengertian Hadis, Sunnah, Khabar, dan Asar.
b. Mendeskripsikan
substansi perbedaan dan persamaan pengertian Hadis, Sunnah, Khabar, dan Asar.
3. Tujuan
Pembelajaran
a. Peserta
didik dapat menjelaskan pengertian Hadis, Sunnah, Khabar, dan Asar.
b. Peserta
didik dapat membedakan Hadis, Sunnah, Khabar, dan Asar.
c. Peserta
didik dapat mengidentifikasi persamaan Hadis, Sunnah, Khabar, dan
Asar.
4.
Materi Pembelajaran
a. Pengertian
Hadis, Sunnah, Khabar, dan Asar.
Secara etimologi, Hadis
mempunyai beberapa arti yang baru (جديد) yang dekat (قريب) dan warta atau berita(خبر ) sedangkan Hadis secara terminologi adalah:
أقوال صلى الله عليه وسلم وأفعاله وأحواله
Artinya:
“segala ucapan Nabi Saw, segala perbuatan serta
keadaan atau perilaku beliau.
Menurut bahasa kata Sunnah merupakan derivasi
dari kata sanna – yasunnu–sunnatan. Kata itu berarti cara, jalan yang
ditempuh, tradisi (adatkebiasaan), atau ketetapan, apakah hal itu baik atau
tidak, terpuji atau tercela. Menurut ahli Hadis, Sunnah adalah:
كل
ما أثر عن النبي صلى الله عليه وسلم من قول وفعل وتقرير أو صفة خلقية أو سيرة سواء
أكان ذلك قبل البعثة
أم بعداها
Artinya:
“Segala yang bersumber dari Nabi
Muhammad Saw, baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, tabiat, budi pekerti,
maupun perjalanan hidupnya, baik sebelum beliau diangkat menjadi rasul maupun
sesudahnya.
Khabar menurut bahasa berarti: warta/berita yang disampaikan dari
seseorang kepada seseorang. Adapun pengertian Khabar menurut istilah
ahli Hadis yaitu :
مَا أُضِيْفَ إلى الني صلى الله عليه وسلم أَوْغَيْرِهِ
Artinya:
“Segala sesuatu yang disandarkan atau berasal dari Nabi Saw,
atau dari yang selain Nabi Saw.”
Menurut
bahasa, asar artinya bekasan sesuatu atau sisa sesuatu. Asar menurut
istilah ialah perkataan-perkataan ulama salaf, sahabat, tabi’in dan
lain-lain.
b.
Identifikasi Hadis, Sunnah, Khabar, dan Asar.
Baik sunnah maupun hadis keduanya adalah bersumber
kepada Rasulullah. Sedangkan pebedaanya Sunnah di disandarkan kepada nabi
sedang sedang khabar selain Rasulullah juga kepada para sahabat, dan tabiin.
5.
Strategi Pembelajaran
1. Pendahuluan
·
Menyampaikan salam pembuka yang ramah dan menanyakan keadaan
kesehatan,dan keinginannya.
·
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa hari ini.
·
Menggali pengetahuan awal kemampuan siswa
tentang Hadis, Sunnah,
ddan Asar.
2.
Kegiatan Inti
3.
Penutup
·
Guru menyimpulkan kembali poin-poin pelajaran yang dibahas.
·
Memberikan tugas latihan soal agar siswa lebih menguasai.
·
Memberi salam penutu
6.
Waktu Pembelajaran
Waktu pembelajaran
adalah 90 menit Satu setengah jam, 15 menit untuk pedahuluan, 50 menit untuk
kegiatan inti, dan 15 menit untuk penutup.
7.
Refrensi dan Sumber Pembelajaran
Refrensi yang
digunakan oleh guru adalah buku paket dan buku yang berkaitan.
8.
Metode Pembelajaran
Metode yang
digunakan adalah metode ceramah, metode tanya jawab, dan pemberian tugas.
9.
Media Pembelajaran
Media yang digunakan untuk menunjang
pembelajaran adalah power point.
10.
Evaluasi Hasil Belajar
Evalusi hasil belajar melalui tes tertulis dan tes
verbal.
BAB III
ANALISIS KOMPREHENSIF
A. Analisa
Spesifikasi
Dalam materi Al-Qur’an Hadits kelas X terdapat
materi Memahami Hadist, Sunnah, Khabar, dan Atsar yang tujuan pencapaian dari
materi antara lain:
d. Peserta
didik dapat menjelaskan pengertian Hadis, Sunnah, Khabar, dan Asar.
e. Peserta
didik dapat membedakan Hadis, Sunnah, Khabar, dan Asar.
f. Peserta
didik dapat mengidentifikasi persamaan Hadis, Sunnah, Khabar, dan
Asar.
Dari ketiga tujuan tersebut nampaknya,
materi lebih menginginkan dalam pencapaian kognitif dari para peserta didik
saja. Dalam materi ini tujuan tidak menyinggung pencapaian psikomotorik dan afektif.
B. Analisa
Relevansi
Anak kelas X merupakan anak pada masa
remaja, dimana masa remaja merupakan masa periode kehidupan dimana kapasitas
untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan secara efesien mencapai puncaknya,
sehingga Memahami
Hadist, Sunnah, Khabar, dan Atsar, cukup relevan, karena materi ini menekankan
kemampuan kognitif. Selain itu juga pengetahuan remaja yang mencapai puncaknya
ini sangat relevan jika kita lihat materinya yang lebih mendalam pembahasannya
mengenai Hadist, Sunnah, Khabar, dan Atsar, yang disesuaikan dengan
perkembangan remaja.
C. Analisa Efeiennsi
dan Efektifitas
Pembelajaran
dikatakan efektif jika terlaksana semua tugas pokok, tercapainya tujuan,
ketetapan waktu, adanya partisipasi aktif dari anggota. Efektifitas
pembelajaran adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target pembelajaran
tercapai. Proses belajar mengajar efektif jika murid maupun guru cukup
dipersiapkan, kesiapan seorang guru dapat dengan mempersiapkan metode yang
sesuai dengan matrei ini, metode merupakan cara yang digunakan untuk
menyampaikan materi kepada peserta didik dan metode yang dapat digunakan dalam
materi ini adalah cerama, diskusi, tanya jawab dan penugasan, namun tidak
menutup kemungkinan menggunakan metode yang lebih menarik.
Untuk masalah
efesiensi dan efektifitas pembahasan materi Memahami Hadist, Sunnah, Khabar,
dan Atsar, kiranya penulisan sudah pas, sederhana, dan tidak bertele-tele jika
disesuaikan dengan kompetensi dasar yang diinginkan.
D. Analisa
Inovatif
Menyangkut
peserta didik, tujuan pendidikan, isi bahan ajar, media pelajaran, fasilitas pendidikan,
metode dan teknik komunikasi, struktural tata laksana, hasil-hasil pendidikan,
situasi belajar mengajar dan sebagainya, yang perlu dikembangkan adalah:
1. Bidang peserta didik atau pelajar, kemampuan
kognitif peserta didik ditambah karena materi Memahami Hadist, Sunnah, Khabar,
dan Atsar merupakan materi yang menekankan kemampuan kognitif.
2.
Bidang tujuan pendidikan, nampaknya harus ditambah materi
yang menekankan kemampuan afektif dan psikomotorik peserta didik seperti
menambahkan meteri yang bertujuan peserta didik dapat Menerapkan perbedaan
Hadist, Sunnah, Khabar, dan Atsar.
BAB IV
ANALISA SWOT
(Strenght, Weakneses, Opportunities, Threats)
A. Strenght ( Kekuatan atau Kelebihan)
Materi Memahami Hadist, Sunnah, Khabar, dan Atsar,
memiliki kelebihan atau kekuatan dibidang kognitif, dimana dengan materi ini
peserta didik lebih dituntut segi pemahaman dan pemikiran yang mendalam
mengenai Hadist, Sunnah, Khabar, dan Atsar.
B. Weakneses (Kelemahan dan Kekurangan)
1. Kelemahan dari materi Memahami Hadist, Sunnah,
Khabar, dan Atsar lebih berfokus pada pengayaan pengetahuan (kognitif), dan
minim dalam pembentukan sikap (afektif), serta pengalaman (psikomotorik).
2. Lemahnya sumber daya guru dalam pengembangan,
pendekatan, dan metode yang lebih variatif.
3. Kurangnya keikutsertaan guru daalam
memn]berikan motivasi pada materi Memahami Hadist, Sunnah, Khabar, dan Atsar
ini, jika digunakan dalam lehidupan sehari-hari.
C. Opportunities ( Peluang)
Peluang dapat ditemukan dengan adanya pengembangan
materi, yaitu penyempurnaan dengan menambah materi afektif dan psikomotorik
serta metode yang menarik.
D. Threats (Ancaman)
Kendala yang dihadapi dalam materi Memahami Hadist,
Sunnah, Khabar, dan Atsar, sepi dari aspek kompetensi afektif, waktu yang
disediakan kurang seimbang dengan muatan materi yang begitu padat dan memang
penting yakni menuntut pemantapan pengetahuan.
REFRENSI BUKU
1.
Buku Pelajaran Ma’arif untuk Madrasah Aliyah Al-Quran Hadis kelas X
(Semester Genap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar