Kamis, 30 Juni 2016

MAKALAH TELAAH INDIVIDU (LOVIE WAVIA)


MAKALAH
TELAAH MATERI PAI (FIQIH)
Makalah di Ajukan Untuk Memenui Persyaratan Tugas Akhir Semester

Di Susun oleh:
LOVIE WAVIA (141310003186)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA
 TAHUN AKADEMIK 2014/2015
Jl. Taman siswa no. 09  Tahunan – Jepara
KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan karunia dan nikmat-Nya, sehingga tugas mata kuliah “Telaah Materi PAI III” yang membahas tentang “Sejarah Kebudayaan Islam” dapat tersusun dengan baik. Tidak lupa sholawat beserta salam, kami haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, karena syafa’atnya yang senantiasa kita nantikan kelak di akhirat.
Kami juga mengucapkan baanyaak terima kasih atas bantuan dari rekan-rekan yang telah  berkontribusi memberikan sumbangan kritik dan pikirannya, hingga pada akhirnya makalah ini bisa terselesaikan dengan baik.
Meskipun kami sebagai penyusun berharap isi dari makalah ini bebas dari kesalahan dan kekurangan. Namun, tentunya kami menyadari bahwa kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan dan kesempurnaan itu hanya milik Allah semata. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya lapoaran ini diwaktu mendatang. Semoga Allah SWT memberkahi makalah ini, sehingga dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Āmīn...




Jepara, 20 Juni 2016


Lovie Wavia


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah pelajaran yang memuat pembahasan yang berkaitan dengan agama, dengan harapan setelah mempelajari agama ini, tidak hanya paham dengan materi yang di sampaikan akan tetapi mampu juga mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat mendekatkan diri pada yang Maha Pencipta, memiliki akhlak yang mulia dalam bergaul, dengan sahabat,orang tua, dan negaranya.
Berdasarkan peraturan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 2 tahun 2008 tentang standar kompetensi lulusan dan standar isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah Aliyah untuk mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

B.  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana awal berkembangnya islam pada masa modern?
2.      Apakah ada hambatan ketika islam masuk pada era modern?
3.      Siapakah tokoh-tokoh islam yang berkembang pada masa modern?







BAB II
PEMBAHASAN
A.  Deskripsi Kurikulum
Kurukulum Pendidikan Agama Islam merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Kurikulum sebagai program pendidikan ini berfungsi sebagai pedoman dan alat dalam penyelenggarakan kependidikan dan kegiatan pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan. Adapun fungsi lain dari kurikulum, yaitu sebagai berikut:
1). Kurikulum berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan.
2). Kurikulum sebagai batasan dari program kegiatan pada tingkatan pendidikan.
3). Kurikulum sebagai pedoman dalam penyelenggaraan proses pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan fungsi kurikulum diatas, dapat di simpulkan bahwa kurikulum merupakan komponen dari pendidikan yang memegang peranan yang begitu penting, termasuk bagi pelaksanaan dan penyelenggaraan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Kurikulum Sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah satu bagian integral dari Pendidikan Agama Islam. Sehubungan dengan ini, kurikulum Sejarah Kebudayaan Islam memilikin peran yang sangat mendukung dalam pencapaian tujuan dari kurikulum Pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu, dalam dalam merencanakan dan menyusun kurikulum itu memiliki sejumlah komponen yang saling terkait erat satu sama lain. Dan secara teoritis, penyusunan kurikulum harus berdasarkan asas dan orientasi tertentu.
Berdasarkan uraian diatas, maka kami menganggap bahwa penulisan mengenai Telaah Kurikulum Sejarah Kebudayaan Islam ini sangat penting untuk dibahas, karena mengingat peranan dan fungsinya yang cukup penting dalam pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam.
Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya  potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif , mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh peserta didik di madrasah adalah Pendidikan Agama Islam, yang dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Kebudayaan Islam ialah salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah, (SKI) ini merupakan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam usaha bersyariah (beribadah dan bermuamalah) dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupannya yang dilandasi oleh akidah.
Mata pelajaran SKI Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Aliyah memiliki karakteristik tersendiri, aspek Sejarah Kebudayaan Islam menekankan pada kemampuan mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh Islam berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena social, budaya, politik, ekonomi, iptek, seni dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
1.     Identitas Materi
Perkembangan islam pada zaman modern

2.    Standar Kompetensi
a.       Memahami perkembangan Islam pada masa modern/zaman kebangkitan (1800-sekarang)
b.      Mengidentifikasi tokoh-tokoh yang berpengaruh pada masa modern
3.    Kompetensi Dasar
1.      Memahami perkembangan islam pada zaman modern
2.      Menjelaskan tokoh-tokoh berprestasi pada zaman modern
4.     Indikator
1.      Menjelaskan proses pembaruan islam modern
2.      Menjelaskan negara-negara islam yang merdeka dari penjajah
5.    Tujuan dan Orientasi
Sebagai pemahaman bagi siswa-siswi untuk dapat menelaah lebih jauh tentang sejarah-sejarah islam pada zaman modern.
6.    Materi Pembelajaran
1.1    Menjelaskan perkembangan Islam pada masa modern
Perkembangan islam pada periode modern berawal pada sekitar tahun 1800 M. Perkembangan Islam periode modern dilatar belakangi jatuhnya Mesir ke tangan bangsa Barat, yaitu Prancis. Jatuhnya Mesir ke bangsa barat menyadarkan kembali umat Islam bahwa di Barat telah timbul peradaban yang lebih tinggi dan lebih maju serta dapat mengancam peradaban Islam.
Pada awal masa pembaharuan, kondisi Islam secara politis berbeda di bawah penetrasi kolonialisme. Baru pada pertengahan abad ke-20 M dunia islam bangkit memerdekakan negaranya dari penjajahan bangsa barat (Eropa).
Diantara negara-negara islam atau negara-negara penduduk mayoritas umat islam, yang memerdekakan dirinya dan penjajahan seperti:
·      Indonesia, memperoleh kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
·      Pakistan pada tanggal 15 Agustus 1947.
·      Mesir secara normal memperoleh kemerdekaan dari Inggris tahun 1922 M. namun mesir baru merasa benar-benar merdeka pada tanggal 23 Juli 1952. Yakni setelah Jamal Abdul Nasir menjadi penguasa. Karena dapat menggulingkan raja Faruq yang dalam masa pemerintahannya pengaruh Inggris sangat besar.
·      Irak merdeka secara formal dari penjajah Inggris tahun 1932 M, tetapi sebenarnya baru benar-benar merdeka tahun 1958 M.
·      Syria dan Libanon, merdeka dari penjajah Prancis, seperti Lybia tahun 1951 M, Sudan dan Maroko tahun 1956 M, dan Aljazair tahun 1962 M.
·      Di Asia Tenggara, negara-negara yang berpenduduk mayoritas Islam, yang merdeka dari penjajah Inggris adalah Malaysia tahun 1957 M dan Brunei Darussalam tahun 1984 M.
·      Di Asia Tengah, negara-negara yang merdeka dari Uni Soviet tahun 1992 M adalah Uzbekistan, Kirghistan, Kazakhtan, Tajikistan, dan Azerbaijan sedangkan Bosnia merdeka dari penjajah Yogoslavia juga tahun 1992 M.
Setelah negara-negara yang berpenduduk mayoritas umat Islam tersebut memperoleh kemerdekaan, maka umat Islam bersama-sama dengan pemerintah negaranya melakukan usaha-usaha pembangunan dalam berbagai bidang, demi terwujudnya masyarakat bangsa yang adil dan makmur di bawah naungan ridha Allah SWT.
1.2    Perkembangan Ajaran Islam pada Masa Modern
Menjelang dan pada awal-awal masa pembaharuan yaitu sebelum dan sesudah tahun 1800 M, umat Islam di berbagai negara, telah menyimpang dari ajaran Islam yang bersumber kepada Al-Qur`an dan Hadis. Penyimpangan itu terdapat dalam hal:
o  Ajaran Islam tentang ketauhidan telah bercampur dengan kemusyrikan. Hal oni ditandai dengan banyaknya umat Islam yang selain menyembah Allah SWT juga memuja makam yang di anggap keramat dan meminta tolong dalam urusan gaib kepada dukun-dukun dan orang-orang yang dianggap sakti. Selain itu, ada juga kelompok umat Islam yang beranggapan bahwa Sultan adalah orang suci yang segala perintahnya harus ditaati.
o  Adanya kelompok umat Islam, yang selama hidup di dunia ini, hanya mementingkan urusan akhirat dan meninggalkan dunia. Mereka beranggapan bahwa memiliki harta benda yang banyak, kedudukan yang tinggi dan ilmu pengetahuan tentang dunia adalah tidak perlu, karena hidup di dunia ini hanya sebentar dan sementara, sedangkan hidup di akhirat bersifat kekal dan abadi. Selain itu, banyak umat Islam yang menganut paham fatalism, yaitu paham yang mengharuskan berserah diri kepada nasib dan tidak perlu berikhtiar, karena hidup manusia dikuasai dan ditentukan oleh nasib.
1.3  Mengidentifikasi Tokoh-tokoh yang Berprestasi
Penyimpangan-penyimpangan umat Islam terhadap ajaran agamanya seperti tersebut, mendorong lahirnya para tokoh pembaharu, yang berusaha menyadarkan umat Islam agar kembali kepada ajaran Islam yang benar, yang bersumber kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah (Hadis). Tokoh-tokoh pembaharu yang dimaksud antara lain:
1.      Muhammad bin Abdul Wahhab
 Lahir di Nejd (Arab Saudi) pada tahun 1115 H (1703 M) dan wafatnya di Daryah tahun 1201 H (1787). Muhammad bin Abdul Wahhab adalah seorang ulama besar yang produktif, karena buku-buku karangannya tentang Islam, mencapai puluhan judul. Di antara buku-bukunya berjudul “Kitab At-Tauhid” yang isinya antara lain tentang pemberantasan syirik, khufarat, takhayul, dan bid’ah yang terdapat di kalangan umat Islam dan mengajak umat Islam agar kembali kepada ajaran tauhid yang murni.
Para pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab, menamakan kelompoknya dengan “Al-Muwahhidun” atau “Al-Muslimun”, yang artinya kelompok yang berusaha mengesakan Allah SWT semurni-murninya. Gerakan pemurnian ajaran Islam yang dilakukan oleh para pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab ini, di namakan juga gerakan “Wahabi”. Timbulnya  gerakan ini tidak lepas dari kondisi umat Islam pada saat itu, yakni sebagai berikut:
a.       Secara politik, umat Islam di seluruh kawasan kekuasaan Islam berada dalam keadaan yang lemah. Ketika itu yang berkuasa adalah kerajaan Turki Utsmani yang merupakan penguasa tunggal, namun kerajaan itu sedang mengalami kemunduran  dalam segala bidang.
b.      Adanya penurunan semangat dalam pemahaman Al-Qur’an karena umat Islam bersikap fatalis dan cenderung mistisisme.
c.       Tauhid yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Telah dirusak oleh kebiasaan-kebiasaan syirik.
d.      Kota-kota suci, seperti Makkah dan Madinah, telah menjadi tempat yang penuh dengan penyimpangan akidah.
Gerakan wahabi ini berhasil berkat bantuan kepala suku yang bernama Muhammad Ibnu Saud yang kemudian mendirikan kerajaan di bawah pimpinan keturunannya. Muhammad bin Abdul Wahhab mempunyai beberapa pemikiran, antara lain sebagai berikut:
a.       Al-Qur’an dan Hadits merupakan sumber asli ajaran Islam, sedangkan pndapat para ulama bukan merupakan sumber ajaran Islam.
b.      Taklid kepada ulama tidak dibenarkan.
c.       Pintu ijtihad tetap terbuka dan boleh dilakukan dengan jalan kembali pada Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah.
2.      Syah Waliyullah (1703-1762)
Syah Waliyullah lahir di New Delhi pada 21 Februari 1703. Tokoh ini mempunyai silsilah sampai kepada Umar bin Khattab, sehingga dibelakang namanya sering ditambah Al-Umari atau Al-Faruqi.
Syah Waliyullah hanya menulis buku, antara lain Hujjatul Baligan, Fuyun Al-Haramain, Al-Fauzul Kabir Fa Uslit Tafsir. Disamping itu, ia menerjemahkan kitab suci Al-Qur’an ke dalam bahasa Persia.
Sebagai seorang mujadid, ia mempunyai pemikiran tentang penyebab kemunduran umat Islam di India secara umum. Pemikirannya antara lain sebagai berikut:
a.       Terjadinya perubahan sistem pemerintahan Islam dari sistem kekhilafahan menjadi sistem kerajaan.
b.      Sistem demokrasi yang ada dalam kekhilafahan diganti dengan sistem monarki absolute.
c.       Perpecahan di kalangan umat Islam yang di sebabkan oleh berbagai pertentangan aliran dalam Islam.
d.      Adat-istiadat dan ajaran bukan Islam masuk ke dalam keyakinan umat Islam.
3.      Sultan Mahmud II (1785-1835)
Sultan Mahmud II lahir pada tahun 1785. Dia di angkat menjadi khalifah pada tahun 1807. Sultan Mahmud II banyak melakukan gerakan pembaruan dalam dunia Islam. Pembaruan yang dilakukannya antara lain:
a.       Menerapkan sistem demokrasi dalam sistem pemerintahannya
b.      Menghapus pengkultusan sultan yang di anggap suci oleh rakyatnya.
c.       Mengadakan pembaruan dalam bidang pendidikan dengan memasukkan kurikulum umum ke dalam lembaga-lembaga pendidikan madrasah.
4.      Muhammad Ali Pasha (1765-1849)
Muhammad Ali Pasha lahir pada tahun 1765. Banyak usaha yang dilakukan untuk memperbarui kondisi umat Islam yang telah jauh tertinggal dari negeri Barat. Usaha-usaha yang ia lakukan adalah dalam bidang militer, pendidikan dan ekonomi.
a.       Bidang Ekonomi.
1.      Mengambil alih kepemilikan tanah oleh Negara dan hasilnya digunakan untuk kepentingan rakyat.
2.      Membangun sistem irigasi sehingga hasil pertanian menjadi lebih baik.
b.      Bidang Militer
Jatuhnya mesir ke tangan Napoleon Bonaparte menyadarkan Muhammad Ali Pasha. Kemajuan teknologi peperangan membuat Prancis dengan mudah menguasai Mesir. Setelah Prancis dapat di usir Inggris tahun 1802, ia mengundang seorang perwira tinggi Prancis untu melatih tentara Mesir. Kemudian, ia mendirikan sekolah militer tahun 1815.
c.       Bidang Pendidikan
1.      Pada tahun 1815 mendirikan sekolah militer
2.      Pada tahun 1816 mendirikan sekolah teknik
3.      Pada tahun 1827 mendirikan sekolah kedoteran
4.      Pada tahun 1929 mendirikan sekolah apoteker
5.      Pada tahun 1934 mendirikan sekolah pertambangan
6.      Pada tahun 1936 mendirikan sekolah penerjemahan
7.      Mengirim pelajar ke Prancis untuk belajar sains dan teknologi.
5.      Rifa’ah Badawi Rafi’ At-Tahtawi (At-Tahtawi)
Lahir di Tahta pada tahun 1801 M dan meninggal di Mesir. Pemikirannya yang berkaitan dengan ajaran Islam, antara lain, beliau menyerukan agar umat Islam dalam hidup di dunia ini tidak hanya mementingkan urusan akhirat, tetapi juga harus mementingkan urusan dunia, agar umat Islam tidak dijajaah oleh bangsa lain.
Ia banyak membaca buku karya tokoh-tokoh besar umat Islam dan bangsa Barat. Dengan ketekunannya belajar bahasa prancis secara otodidak, akhirnya ia mampu menyaingi kehebatan para pelajar-pelajar Mesir lainnya yang belajar bahasa itu secara formal di kelas-kelas. Selama di Prancis, ia berhasil menerjemahkan 12 buku ke dalam bahasa Arab. Setelah kembali ke Mesir, ia diberi kepercayaan untuk mendirikan sekolah penerjemahan tahun 1836. Disamping itu, ia juga aktif menulis di Koran Al-Waqai Al-Misiriyah.
Adapun beberapa pemikiran tentang pembaruan yang dilontarkannya adalah sebagai berikut:
a.       Ajaran Islam bukan hanya mementingkan soal akhirat, tetapi juga soal hidup di dunia.
b.      Kekuasaan raja yang absolute harus dibatasi oleh syariat dan raja harus bermusyawarah dengan ulama dan kaum intelektual.
c.       Syariat harus diartikan sesuai dengan perkembangan modern.
d.      Kaum ulama harus mempelajari filsafat dan ilmu pengetahuan agar syariat dapat menyesuaikan, misalnya dengan kebutuhan masyarakat modern.
e.       Umat Islam harus dinamis dan meninggalkan sifat statis.
6.      Jamaluddin Al-Afghani
Nama lengkap adalah Sayyid Jamaluddin al-Afghani. Ia lahir di Asadabad tahun 1838 M dan wafat di Istanbul tahun 1897 M. Di antara pembaharuan pemikiran yang dimunculkan beliau adalah:
o  Agar kejayaan umat Islam dapat di raih kembali dan mampu menghadapi dunia modern, umat Islam harus kembali kepada ajaran agamanya yang murni dan harus memahami Islam dengan rasio dan kebebasan.
o  Jamaluddin menginginkan agar kaum wanita juga meraih kemajuan dan bekerja sama dengan pria untuk mewujudkan masyarakat Islam yang dinamis dan maju.
o  Kepemimpinan otokrasi hendaknya di ubah menjadi demokrasi menurut pendapatnya, Islam menghendaki pemerintah republik yang di dalamnya terdapat kebebasan mengemukakan pendapat dan kewajiban negara untuk tunduk kepada undang-undang.
o  Ajaran tentang Pan-Islamisme yakni persatuan dan kerjasama seluruh umat Islam harus diwujudkan. Karena persatuan dan kerja sama seluruh umat Islam sangat penting dan di atas segalanya.
7.      Muhammad Rasyid Ridha (1865-1935)
Rasyid Ridha lahir di Qalamun pada tanggal 23 September 1865. Ada yang mengatakan silsilahnya bersambung dengan Nabi Muhammad SAW. Melalui garis keturunan Husain bin Ali bin Abi Thalib sehingga mendapat gelar sayyid. Ia dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan keluarga terhormat serta taat beragama.
Adapun pemikiran Rasyid Ridha tentang pembaruan Islam sebagai berikut:
o  Sikap aktif dan dinamis di kalangan umat Islam harus ditumbuhkan.
o  Umat Islam harus meninggalkan sikap pemikiran kaum Jabariyah.
o  Akal dapat digunakan untuk menafsirkan ayat ataupun Hadits dengan tidak meninggalkan prinsip umum.
o  Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi jika ingin maju.
o  Kemunduran umat Islam disebabkan adanya unsur bid’ah dan khufarat yang masuk ke dalam ajaran Islam.
o  Perlu menghidupkan kembali sistem pemerintahan khalifah.
8.      Sayyid Ahmad Khan (1817-1898)
Sayyid Ahmad Khan dilahirkan di New Delhi tanggal 17 Oktober 1817. Gerakan pembaruan yang dilakukannya merupakan kelanjutan gerakan dari Syah Waliyullah. Berkat jasanya menyelamatkan orang-orang Inggris dalam pemberontakan tahun 1857, ia mendapat gelar Sir. Ia meyakinkan pemerintah Inggris bahwa dalam pemberontakan itu umat Islam tidak terlibat.
Ide pemikiran Sayyid Ahmad Khan tentang pembaruan Islam adalah sebagai berikut:
o  Kemunduran umat Islam disebabkan tidak mengikuti perkembangan zaman dengan cara menguasai sains dan teknologi.
o  Ia berpendirian bahwa manusia bebas berkehendak dan berbuat sesuai dengan sunatullah yang tidak berubah. Gabungan kemampuan akal, kebebasan manusia berkehendak dan berbuat, serta hukum alam inilah yang menjadi sumber kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
o  Sumber ajaran Islam hanyalah Al-Qur’an dan Hadist.
o  Ia menentang taklid dan perlu adanya ijtihad sehingga umat Islam dapat berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
o  Ia berpendapat satu-satunya cara untuk mengubah pola pikir umat Islam dari keterbelakangan adalah pendidikan.
9.      Muhammad Iqbal (1876-1938)
Muhammad Iqbal lahir di Sialkot, Punjab pada tanggal 2 Februari 1873 M. Ia adalah seorang penyair, filusuf, dan mujadid. Muhammad Iqbal mendapat pendidikan pertama di Murray College, Sialkot. Di sini, ia bertemu dengan ulama besar Sayyid Mir Hasan, guru dan sahabat karib ayahnya. Ia melanjutkan studinya di Government College Lahore dan memperoleh gelar Master of Art (MA).
Adapun ide pemikiran Muhammad Iqbal tentang pembaruan Islam adalah sebagai berikut:
o  Ijtihad mempunyai kedudukan penting dalam pembaruan Islam dan pintu ijtihad tetap terbuka.
o  Umat Islam perlu mengembangkan sikap dinamis. Dalam syiarnya, ia mendorong umat Islam untuk bergerak dan jangan tinggal diam.
o  Kemunduran umat Islam disebabkan oleh kebekuan atau kemujudan dalam berpikir.
o  Hukum Islam tidak bersifat statis, tetapi dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
o  Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi yang dimiliki Barat.
Pada masa pembaharuan jumlah penduduk beragama Islam berkembang terus ke seluruh pelosok dunia. Penduduk muslim terbanyak terdapat di Benua Asia dan Afrika. Mengacu kepada data penduduk tahun 1991 M, negara-negara yang penduduk Muslimnya lebih dan 90% adalah Mauritania, Sahara Barat, Maroko, Aljazair, Tunisia, Libia, Mesir, Somalia, Turki, Irak, Yordania, Arab Saudi, Yaman, Oman, Qatar, Bahrain, Iran, Afghanistan, dan Pakistan.
Sedangkan negara-negara yang jumlah umat Islamnya mencapai 50-90% adalah Tanzania (Afrika), Turkemenistan, Uzbekistan, Kirghistan, Tajikistan (Rusia), Bangladesh, Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei, dan Kepulauan Mindanou di Filipina. Negara-negara yang umat Islamnya 10-50% antara lain seperti Guinea (Afrika), Albania, Suriah, India, Gina dan Myanmar.
Untuk mengikat negara-negara Islam di seluruh dunia, pada bulan Dzulhijjah tahun 1381 H (Mei 1962), telah didirikan Rabithah Al-Alam Al-Islami (Muslim World League atau Liga Dunia Islam) sebuah organisasi Islam internasional non-pemerintah yang tidak berpihak kepada suatu partai atau golongan dan mewakili umat Islam sedunia. Liga Dunia Islam ini berkantor pusat di Mekah (Saudi Arabia), sedangkan kantor perwakilannya tersebar di seluruh dunia, seperti Indonesia, Amerika, Kanada, Denmark, Malaysia, dan Prancis.
Di benua Eropa dalam Conference of Islamic Cultural Centre and Organization of Europe (Konferensi Pusat Kebudayaan dan Organisasi Islam Eropa) di London pada bulan Mei 1973, dengan diprakarsai oleh Sekretariat Islam di Jeddah telah didirikan Dewan Islam Eropa, yang bertujuan untuk mengorganisir dan memajukan usaha-usaha dakwah islamiah.
3.    Strategi Pelaksanaan Pembelajaran
a.       Strategi              : Contectual Teaching Learning (CTL)
b.      Model                : Kooperatif
c.       Pendekatan        : Analisis dan pendekatan proses
d.      Metode              : Apresepsi dan Diskusi
4.    Langkah-langkah Pembelajaran
A.    Kegiatan Awal
1)      Motivasi
2)      Penjelasan singkat tentang sejarah dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah dan Madinah.
3)      Appersepsi
B.     Kegiatan Inti
1)      Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil, masing-masing 4 orang:
a.       Menyampaikan tugas yang harus dikerjakan oleh masing-masing kelompok mengkaji beberapa sumber atau literature tentang perkembangan Islam pada masa modern, mengidentifikasi ajaran Islam pada masa modern, serta peranan tokoh-tokoh yang berprestasi dalam perkembangan Islam pada masa modern.
b.      Diskusi kelompok dan diskusi kelas.
C.     Kegiatan Akhir
1)      Menyampaikan kesimpulan akhir tentang perkembangan Islam pada masa modern, ajaran Islam pada masa modern, dan tokoh-tokoh berprsetasi.
2)      Memberikan salam penutup.
5.        Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:
a.       Pertanyaan lisan dikelas tentang materi perkembangan islam pada masa modern.
b.      Ulangan Harian, ujian ini dilaksanakan setelah materi pokok di sampaikan.
c.       Tugas Kelompok, dalam tugas ini peserta didik di beri kesempatan untuk melakukan pengamatan tentang judul tugas yang diberikan oleh guru.
d.      Ulangan Tengah Semester.
e.       Ulangan Semester, dalam ulangan ini dilakukan pada akhir semester dengan bentuk soal ujian pilihan ganda semua atau campuran dan ada yang berupa essay semua.
6.        Sumber dan Referensi Pembelajaran
a.       Sari Sejarah Kebudayaan Islam, jilid 1 a, Abu Muhammad: 1982
b.      Sejarah Peradaban Islam: dari masa klasik hingga modern, Sti Maryam dkk.
c.       Tim Perumus, 2006, Menjelajahi Peradaban Islam, untuk Madrasah Aliyah Kelas XII, Yogyakarta, Pustaka Insan Madani.
d.      Dan lain-lain.
7.        Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
§   Pertemuan pertama (90 menit)

Menjelakan perkembangan islam modern
1.      Perkembangan awal pada masa pembaharuan
2.      Menjelaskan negara islam yang merdeka dari penjajah
3.      Perkembangan Ajaran Islam pada Masa Modern

§   Pertemuan kedua (90 menit)
Mengidentifikasi tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam perkembangan islam modern
1.      Muhammad bin Abdul Wahhab
2.      Syah Waliyullah
3.      Sultan Mahmud II
4.      Muhammad Ali Pasha
5.      Rifa’ah Badawi Rafi’ At-Tahtawi
6.      Jamaluddin Al-Afghani
7.      Muhammad Abduh
8.      Muhammad Rasyid Ridha
9.      Sayyid Ahmad Khan
10.  Muhammad Iqbal
B.  Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah meliputi:
1.      Proses berkembangnya Islam pada masa modern
2.      Negara-negara Islam yang merdeka dari penjajah
3.      Perkembangan Ajaran Islam pada masa modern
4.      Tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam perkembangan Islam modern
5.      Biografi tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam perkembangan Islam modern
6.      Ide pemikiran pembaruan tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam perkembangan Islam modern

C.      Analisis Silabus
Dari garis format silabus yang dijadikan sebagai studi kasus dalam makalah ini, secara garis besar didapatkan temuan-temuan sebagai berikut (lihat table):
Tabel Kesesuaian Materi SKI Madrasah Aliyah Kelas XII dengan
Prinsip-prinsip Pengembangan

No.

Prinsip Pengembangan
Hasil Analisis



Terpenuhi
Cukup
Kurang

1.
Ilmiah
ü   



2.
Relevan

ü   


3.
Sistematis

ü   


4.
Konsisten
ü   



5.
Memadai

ü   


6.
Actual dan Kontektual


ü   

7.
Fleksibel

ü   


8.
Menyeluruh


ü   

9.
Efektif

ü   

10.
Efisien


ü   

Dari table diatas menunjukkan bahwa, kesesuaian silabus yang dirumuskan dengan prinsip-prinsip pengembangan yang seharusnya menjadi rujukan dalam merancang bangun dapat digambarkan sebagai berikut:
Pertama, dari aspek prinsip ilmiah menunjukkan materi dan kegiatan yang termuat dalam komponen silabus dapat di pertanggung jawabkan secara keilmuan. Pengembangan indicator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar telah mengacu pada pencapaian kompetensi dasar dan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan sumber daya yang ada dan berpedoman pada standar isi yang ditetapkan oleh PEMENAG No. 2 tahun 2008.
Kedua, dari aspek relevansi materi indicator dan teknik penilaian pembelajaran cukup menunjukkan adanya keterkaitan terhadap kompetensi dasar, namun akan lebih baik jika siswa juga mampu memahami perkembangan Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad dan sampai pada masa modern.
Ketiga, dari aspek sistematis silabus terlihat adanya hubungan fungsional antar komponen-komponen silabus dalam mencapai kompetensi.
Keempat, dari aspek konsisten di dalam komponen-komponen silabus tersebut telah ada hubungan yang ajek antara kompetensi dasar, indicator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian.
Kelima, dari aspek memadai cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
Keenam, dari aspek aktual dan kontektual cakupan indikator dan sistem penilaian kurang memerhatikan perkembangan IPTEK.
Ketujuh, dari aspek fleksibel komponen silabus indicator dan penilaian kurang dapat mengakomodasi peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan masyarakat.
Kedelapan, dari aspek menyeluruh silabus belum menunjukkan keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, dan psikomotorik) seperti dalam taksonomi Bloom. Pada gambaran silabus tersebut tujuan kognitif lebih banyak ditonjolkan, sedangkan tujuan afektif (yang terdiri dari penerimaan, respons, menghargai, mengorganisasi, dan pola hidup) dan tujuan psikomotorik (yang terdiri dari meniru,  menggunakan, ketepatan, merangkaikan dan naturalisasi) belum terpenuhi.
Kesembilan, dari aspek afektif komponen-komponen silabus cukup menggambarkan keterlaksanaan silabus tersebut dalam proses pembelajaran. Namun untuk komponen penilaian tes yang dikembangkan belum menunjukkan efektifitas guru dalam mengumpulkan informasi tentang tingkat penguasaan materi pelajaran siswa yang diajarnya atau efektivitas pembelajaran yang telah dilakukan.
Demikian uraian analisis dari silabus mata pelajaran SKI yang ditampilkan.

D.      Problematika Pengajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Tingkat MA
Sejarah Kebudayaan Islam merupakan pelajaran penting sebagai upaya untuk membentuk watak dan kepribadian umat. Dengan mempelajari sejarah, generasi muda akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari perjalanan suatu tokoh atau generasi terdahulu. Dari proses itu dapat di ambil banyak pelajaran, sisi-sisi mana yang perlu dikembangkan dan sisi-sisi mana yang tidak perlu dikembangkan. Keteladanan dari tokoh-tokoh / pelaku sejarah inilah yang ingin ditransformasikan kepada generasi muda, di samping nilai informasi sejarah penting lainnya.
Walaupun demikian penting materi sejarah bagi pengembangan kepribadian suatu bangsa, namun dalam realitasnya sering kurang di sadari, sehingga mata pelajaran sejarah justru hanya dipandang sebagai mata pelajaran pelengkap, baik oleh siswa maupun oleh guru. Ini terbukti mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di Madrasah Aliyah waktu ajarnya hanya 2 jam dalam seminggu, padahal materi pelajaran SKI cukup banyak.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pada masa pembaharuan jumlah penduduk beragama Islam berkembang terus ke seluruh pelosok dunia. Penduduk muslim terbanyak terdapat di Benua Asia dan Afrika. Mengacu kepada data penduduk tahun 1991 M, negara-negara yang penduduk Muslimnya lebih dan 90% adalah Mauritania, Sahara Barat, Maroko, Aljazair, Tunisia, Libia, Mesir, Somalia, Turki, Irak, Yordania, Arab Saudi, Yaman, Oman, Qatar, Bahrain, Iran, Afghanistan, dan Pakistan.
Sedangkan negara-negara yang jumlah umat Islamnya mencapai 50-90% adalah Tanzania (Afrika), Turkemenistan, Uzbekistan, Kirghistan, Tajikistan (Rusia), Bangladesh, Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei, dan Kepulauan Mindanou di Filipina. Negara-negara yang umat Islamnya 10-50% antara lain seperti Guinea (Afrika), Albania, Suriah, India, Gina dan Myanmar.
Untuk mengikat negara-negara Islam di seluruh dunia, pada bulan Dzulhijjah tahun 1381 H (Mei 1962), telah didirikan Rabithah Al-Alam Al-Islami (Muslim World League atau Liga Dunia Islam) sebuah organisasi Islam internasional non-pemerintah yang tidak berpihak kepada suatu partai atau golongan dan mewakili umat Islam sedunia. Liga Dunia Islam ini berkantor pusat di Mekah (Saudi Arabia), sedangkan kantor perwakilannya tersebar di seluruh dunia, seperti Indonesia, Amerika, Kanada, Denmark, Malaysia, dan Prancis.
B.     Penutup
Demikianlah makalah ini kami buat, dalam makalah ini tentunya masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan juga saran yang komunikatif senantiasa diharapkan demi perbaikan makalah selanjutnya, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat. Amin…


Tidak ada komentar: