MAKALAH
“ BERPERILAKU ADIL dan JUJUR
(Semester Gasal Materi ke 3) ”
Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Individu
Mata kuliah “ Telaah Materi
PAI Materi III (SMA/SMK/MA)”
Dosen Pengampu :
Drs. ABDURROZAQ ASSOWY
Disusun oleh :
FITROTUL ULYA (141310003113)
UNIVERSITAS NAHDLOTUL ULAMA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JL. TAMAN SISWA (PEKENG) TAHUNAN JEPARA 59427
TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Tiada
kata yang pantas dan indah untuk diungkapkan kecuali ucapan syukur atas segala
nikmat yang telah Allah karuniakan kepada penulis sehingga pada akhirnya
penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “ Berperilaku
Adil dan Jujur (Semester Gasal Materi ke 3) “
Pembuatan makalah ini
tidak mungkin terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai pihak baik moril
maupun materil. Untuk itu tanpa mengurangi rasa hormat, penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Kepada
Allah swt yang memberikan kesehatan
2. Kepada
kedua orang tua yang telah memberikan doa
3.
Kepada Bpk. Drs. Abdurrozaq Assowy
4. Teman-teman
serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu- persatu disini
Semoga sebuah karya kecil ini memberikan manfaat yang
besar bagi pembaca.
Jepara, 11 Juni 2016
Penulis:
Fitrotul Ulya (141310003113)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadilan adalah salah
satu hal yang sangat diutamakan dalam Al-Qur’an, Allah swt memerintahkan agar
manusia berlaku adil satu sama lainnya karena hakikatnya manusia berasal dari
satu keturunan yaitu Nabi Adam as. Kemuliaan sesorang hanya di ukur dari
ketaatannya kepada Allah, sehingga tidak ada alasan bagi seseorang untuk
meninggikan atau membanggakan dirinya dihadapan orang lain.
Keadilan harus ditegakkan
dalam segala aspek kehidupan manusia agar tercapai keamanan, ketertiban,
ketentraman, dan kebahagiaan.
Selain keadilan, hal yang
sangat penting dalam kehidupan sendiri adalah kejujuran, yang merupakan kunci
utama kesuksesan. Apabila seseorang tidak berlaku jujur dalam kesehariannya,
maka akan merasakan kehancuran tidak ketentraman dalam hatinya. Karena
kejujuran dapat menciptakan kepercayaan baik terhadap diri sendiri lebih-lebih
pada lingkungan disekitar serta menjadikan sesorang mudah untuk mencapai
kesuksesan.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa arti
dari QS. Al-Maidah ayat 8-10, QS. An-Nahl ayat 90-92 dan QS. An-Nisaa’ ayat 105 serta hadits
tentang berlaku adil dan jujur ?
2.
Bagaiman
penjelasan atau isi kandungan dari QS. Al-Maidah ayat 8-10, QS. An-Nahl
ayat 90-92 dan QS. An-Nisaa’ ayat
105 serta hadits tentang berlaku
adil dan jujur ?
3.
Bagaimana
perilaku seseorang yang mengamalkan QS. Al-Maidah ayat 8-10, QS.
An-Nahl ayat 90-92 dan QS. An-Nisaa’ ayat 105 serta hadits tentang berlaku adil dan jujur ?
4.
Bagaimana
menerapkan perilaku adil dan jujur dalam perkataan dan perbuatan
seperti terkandung dalam QS. Al-Maidah ayat 8-10, QS. An-Nahl ayat
90-92 dan QS. An-Nisaa’ ayat 105 serta hadits tentang berlaku adil dan jujur
?
C. Tujuan
Dapat mengetahui arti,
penjelasan, bagaimana perilaku seseorang yang mengamalkan serta menerapkan
perilaku yang adil dan jujur baik dalam perkataan maupun perbuatan seperti yang
terkandung dalam QS. Al-Maidah ayat 8-10, QS. An-Nahl ayat 90-92 dan QS.
An-Nisaa’ ayat 105 serta haditsnya.
BAB II
PEMBAHASAN
DISKRIPSI KURIKULUM (Semester Gasal)
A. Standar Kompetensi
Memahami
ayat-ayat al-Qur’an dan hadis tentang berlaku adil dan jujur
B. Kompetensi Dasar
1.
Mengartikan QS al-Maa’idah: 8-10,
QS an-Nahl: 90-92, QS an-Nisaa’: 105 dan hadis tentang berlaku adil
dan jujur.
2.
Menjelaskan kandungan QS al-Maa’idah: 8-10, QS an-Nahl: 90-92, QS an-Nisaa’:
105 dan hadis tentang berlaku adil dan jujur.
3.
Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS al-Maa’idah: 8-10, QS an-Nahl: 90-92, QS an-Nisaa’: 105 dan hadis tentang berlaku adil dan jujur
4.
Menerapkan perilaku adil dan jujur dalam perkataan
dan perbuatan seperti terkandung dalam QS al-Maa’idah: 8-10, QS an-Nahl: 90-92,
QS an-Nisaa’: 105 dan
hadis tentang berlaku adil dan jujur.
C. Berlaku
Adil dan Jujur
1. Arti
dari QS. Al-Maidah ayat 8-10, QS. An-Nahl ayat 90-92 dan QS. An-Nisaa’
ayat 105 serta hadits tentang berlaku adil dan jujur.
n Arti QS. Al-Maidah ayat 8-10
“ (8). Hai orang-orang yang beriman,
hendaklah kamu jadi orang yang selalu menegakkan
(kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku
tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan. (9). Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal soleh (bahwa)
untuk mereka ampunan dan pahala yang
benar. (10). Adapun
orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat kami, mereka itu adalah penghuni neraka.”
n Arti QS. An-Nahl ayat 90-92
“ (90). Sesungguhnya Allah menyuruh
(kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu
dapat mengambil pelajaran. (91). Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan
sumpah-sumpah (mu) itu, sesudah
meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpah itu).
Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang
kamu perbuat. (92). Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah
dipintai dengan kuat, menjadi cerai berai
kembali, kamu menjadikan sumpah
(perjanjian) mu sebagai alat penipu diantaramu,
disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya
Allah hanya menguji kamu dengan hal itu.
Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.”
n Arti QS. An-Nisaa’ ayat 105
“ 105. Sesungguhnya kami telah
menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran,
supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukn kepadamu, dan janganlah kamu
menjadi penantang (orang yang tidak
bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.”
n Arti hadits tentang berlaku adil dan jujur
“ Dari ‘Abdillah bin
‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu Ta’ala ‘anhu berkata: Bersabda
Rasulullah Shalallahu‘alaihi wassalam: Sesungguhnya mereka-mereka yang berbuat adil di sisi Allah Ta’ala,
kelak mereka akan berada di atas mimbar dari
cahaya, dari tangan kanan Allah ArRahman ‘Azza wa Jalla. Dan kedua tangan Allah Ta’ala adalah kanan. Mereka
adalah orang-orang yang adil dalam menghukumi
sesuatu bahkan terhadap keluarga mereka sendiri, juga terhadap orang-orang yang mereka
pimpin. (Dikeluarkan oleh Imam Muslim Rahimahullahu).
2. Penjelasan
atau isi kandungan dari QS. Al-Maidah ayat 8-10, QS. An-Nahl ayat 90-92 dan QS. An-Nisaa’ ayat 105 serta hadits
tentang berlaku adil dan jujur.
n Isi kandungan QS. Al-Maidah ayat 8-10
Dalam Q.S Al-Maidah Ayat 8-10 Allah SWT menyeru kita untuk belaku adil.
Dalam ayat Al-Qur'an di atas, Allah menyerukan kepada kita semua untuk menjadi
orang-orang yang selalu bersungguh-sungguh menjadi pelaksana yang sempurna
terhadap tugas-tugas yang telah diperintahkan, dengan menegakkan kebenaran demi
karena Allah SWT serta menjadi saksi yang adil
Lebih lanjut Allah menegaskan kepada hambanya, janganlah sekali-kali
kebencian kamu terhadap suatu kamu, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adilah terhadap siapapun walaupun terhadap diri kamu sendiri, karena
adil itu lebih dekat kepada takwa yang sempurna.
Ayat selanjutnya menjelaskan bahwa Allah memerintahkan hamba-Nya untuk
senantiasa bertakwa kepada Allah. Allah telah menjanjikan kepada orang-orang
yang bertakwa dan beramal sholeh ampunan dan pahala yang besar. Adapun bagi
orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Allah maka mereka akan dibalas
dengan siksa api neraka.
n Isi kandungan QS. An-Nahl ayat 90-92
Tentunya, etika Islam atau
akhlak mendorong manusia berperilaku lebih dari tutunan standar atau keadilan,
dalam menyikapi problema sosial dan memaafkan kesalahan orang lain. Bahkan
manusia bisa melakukan lebih dari hak orang lain, yang ini semua menunjukkan
kebaikan atau ihsan. Allah Swt yang memperlakukan manusia dengan landasan
ihsan, mengajak manusia untuk berperilaku baik dengan orang lain di atas
standar keadilan.
Dalam ayat sebelumnya
dijelaskan prinsip-prinsip universal akhlak Islam dalam perilaku sosial serta
keadilan, ihsan dan menjauhi kezaliman yang berdasarkan hubungan sosial.
Sedangkan ayat selanjutnya menyebutkan bahwa menjaga janji baik kepada Allah
Swt maupun manusia adalah kewajiban setiap manusia mukmin yang mempercayai Allah
Swt. Jika kalian bernazar, maka tepatilah nazar tersebut setelah hajatnya
terkabulkan. Jika kalian melakukan perjanjian dalam urusan ekonomi dan sosial,
maka harus berkomitmen sesuai dengan perjanjian yang ada dan tidak boleh
melanggarnya. Kemudian, janganlah bersumpah bukan pada tempatnya. Jika kalian
bersumpah dan menyebut nama Allah Swt, maka janganlah melanggar sumpah tersebut
dan janganlah menghancurkan kesakralan nama Allah Swt dan norma-norma lainnya.
Jika kalian mencapai
kekuasaan, jangan menzalimi hak-hak orang lemah dan kelompok sosial yang lebih
rendah. Sebab, semua itu merupakan bukti kezaliman. Berkomitmen kepada Allah
Swt juga tercermin pada perilaku mengikuti dan menaati para wali Allah Swt yang
merupakan wakil-Nya di muka bumi ini.
n Isi kandungan QS. An-Nisaa’ ayat 105
Dalam ayat ini Allah SWT. memerintahkan untuk menjalankan hukum kepada
manusia dengan benar dan adil. Keadilan yang dijalankan janganlah berlaku hanya
untuk semasa umat muslim saja, akan tetapi juga diberlakukan kepada orang-orang
yang berada di luar agama Islam.
Lebih lanjut Allah SWT. memberikan penjelasan tentang bagaimana kita
memutuskan satu perkara dengan adil dan benar. Allah mengisyaratkan agar
menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman dan rujukan terhadap setiap permasalahan
yang dihadapi, agar keputusan yang dihasilkan sesuai dengan tuntunan Allah SWT.
Apabila hal tersebut tidak dijumpai dalam Al-Qur'an maka selesaikan dengan cara
berijtihad dengan ketentuan dari Allah SWT.
Di akhir ayat, Allah menjelaskan larangan bagi orang yang beriman untuk
menentang orang yang tidak membela orang orang yang telah berkhianat. Hal ini
merupakan perbuatan zalim, sedangkan Allah sangat membenci perbuatan zalim dan
menyukai perbuatan adil.
n Isi kandungan hadits
Hadis diatas mengandung
makna betapa mulianya berperilaku adil, sehingga Allah memberikan derajat yang tinggi bagi orang yang melakukannya.
3. Perilaku
seseorang yang mengamalkan QS. Al-Maidah ayat 8-10, QS. An-Nahl ayat 90-92 dan QS. An-Nisaa’ ayat 105 serta hadits tentang berlaku adil dan jujur.
n Perilaku seseorang yang mengamalkan QS.
Al-Maidah ayat 8-10
a.
Selalu
bersikap perilaku adil kepada siapapun
b.
Menghindari
perilaku aniaya
c.
Selalu
menyatukan iman dan amal saleh
n Perilaku seseorang yang mengamalkan QS.
An-Nahl ayat 90-92
a.
Selalu
bersikap adil dan bijaksana
b.
Selalu
bersikap peduli kepada orang lain
c.
Selalu
menyeru kepada kebaikan
n Perilaku seseorang yang mengamalkan QS.
An-Nisaa’ ayat 105
a.
Selalu
berpedoman pada kitab Allah
b.
Selalu
menegakkan keadilan dan kebenaran
c.
Tidak
berperilaku menghianati diri sendiri.
n Perilaku seseorang yang mengamalkan hadits
a. Selalu menjunjung tinggi kejujuran
b. Menghindari perbuatan dusta dan curang
4. Menerapkan
perilaku adil dan jujur dalam perkataan dan perbuatan dalam QS. Al-Maidah ayat 8-10, QS. An-Nahl ayat 90-92 dan QS.
An-Nisaa’ ayat 105 serta hadits
tentang berlaku adil dan jujur
n Menerapkan perilaku adil dan jujur dalam
perkataan dan perbuatan dalam QS. Al-Maidah ayat 8-10
a.
Pandanglah
semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing- masing, sehingga kita dapat
memperlakukan mereka sama dalam segala hal.
b.
Mulailah
terbiasa menerapkan perilaku adil dan jujur dalam kehidupan sehari- hari.
n Menerapkan perilaku adil dan jujur dalam
perkataan dan perbuatan dalam QS. An-Nahl ayat 90-92
a.
Tanamkan
dalam hati bahwa kejujuran itu merupakan akhlak terpuji
b.
Ketauhilah
bahwa berperilaku jujur itu merupakan keharusan bagi kaum muslimin
c.
Berperilaku
adil dan jujur itu termasuk ibadah
n Menerapkan perilaku adil dan jujur dalam
perkataan dan perbuatan dalam QS. An-Nisaa’ ayat 105
Penerapan terhadap perilaku jujur dan adil dalam Q.S An-Nisa ayat 105
adalah memberikan keterangan yang benar dalam suatu perselisihan yang terjadi.
Sebagai seorang saksi haru berkata jujur, apa yang diakatakan sesuai dengan fakta
dan kejadian sebenarnya. Janganlah membuat cerita fiktif dan menjadikan
seseorang sebagai kambing hitam atau tersangka dalam perkara tersebut.
Menjadikan seseorang sebagai korban dari perbuatan yang sebenarnya tidak ia
lakukan merupakan perbuatan dosa dan dikategorikan sebagai perbuatan fitnah.
Kepandaian seseorang dalam beragumentasi adalah sebuah anugerah dalam diri
seseorang, namun bila berlebihan tersebut digunakan untuk membela yang salah
maka hal tersebut sama dengan bersepakat dalam perbuatan dosa, sedangkan Allah
telah melarang perbuatan tersebut.
n Menerapkan perilaku adil dan jujur dalam
perkataan dan perbuatan dalam hadits seperti yang di atas
a. Tanamkan keyakinan bahwa perilaku jujur itu merupakan perilaku
terpuji.
b. Biasakan bergaul dengan orang- orang yang senantiasa berlaku jujur.
c. Mulailah berperilaku jujur saat ini agar kelak menjadi orang yang
terpecaya dalam kehidupan.
D. Metode
Pembelajaran
Metode adalah cara yang
digunakan oleh seorang pengajar dalam menyampaikan materi kepada anak didiknya
yang bertujuan untuk mempermudah dalam pemahaman dan adanya variasi sendiri
dari metode diharapkan agar anak didik tidak jenuh dan monoton dalam menerima
meteri tersebut serta menggunakan metodenyapun disesuaikan dengan isi materi.
Metodenya antara lain :
1.
Membaca
bersama
2.
Hafalan
3.
Ceramah
4.
Berdiskusi
5.
Pemberian
tugas
6.
pembiasan
7.
Ibrah dan
mau’idzah
E. Strategi
Pembelajaran
1.
Kegiatan
awal
a). Salam pembuka yang ramah seraya menanyakan keadaan hari ini
b). Berdo’a bersama
c). Memberikan sedikit motivasi sebelum memulai materi
d). Penjelasan secara singkat tentang bersikap adil dan jujur
2.
Kegiatan
inti
a). Masing-masing murid dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk tugas
dan diskusi.
b). Menyampaikan tugas yang harus dikerjakan oleh masing-masing kelompok
c). Masing-masing kelompok melakukan pengamatan kecil-kecilan dilingkungan
masing-masing baik dikeluarga maupun masyarakat sekitar. Sudahkah menerapkan sikap adil dan jujur
lalu apa dampak negative dan positivenya menerapkan sifat
tersebut. Setelah itu didiskusikan dalam kelas dalam
bentuk presentasi.
d). Pemberian tugas individu meringkas materi disetiap pertemuan, dan dikumpulkan
diakhir pelajaran.
3.
Kegiatan
akhir
a). Menyampaikan kesimpulan akhir tentan bersikap adil dan jujur
b). Memberikan tugas latihan soal yang sudah ada dibuku paket
c). Salam penutup
F. Evaluasi
Hasil Belajar
1). Pertanyaan lisan dikelas tentang materi bersikap adil dan jujur
2). Ulangan Harian, ini dilaksanakan setelah materi telah disampaikan
3). Tugas kelompok, melakukan pengamatan kecil-kecilan dilingkungan masing-masing baik dikeluarga maupun
masyarakat sekitar. Sudahkah menerapkan sikap adil dan jujur lalu
apa dampak negative dan positivenya menerapkan sifat tersebut. Setelah
itu didiskusikan dalam kelas dalam bentuk presentasi.
4). Ulangan Tengah Semester
5). Ulangan Akhir Semester.
G. Sumber
dan Refrensi
Yaitu buku paket dan buku
yang berkaitan
H. Media
Pembelajaran
1). Proyektor, untuk menampilkan mater yang dikemas dalam slide power
point
2). Buku paket yang dimiliki masing-masing peserta didik
3). Papan tulis, penghapus, kapur, dll.
I. Waktu
Pelaksanaan
Pertemuan pertama (90
menit)
BAB III
PENUTUP
A.
Analisis
SWOT Mata Pelajaran Qur’an Hadits (Materi 3 Berlaku Adil dan Jujur) di Madrasah Aliyah Kelas XII
1.
Strenght
(kekuatan)
Faktor-faktor
kekuatan dalam materi ini meliputi kompetensi khusus atau keunggulan-keunggulan
lain yang berakibat pada nilai plus keunggulan komparatif pelajaran tersebut.
Antara lain:
a. Membentuk watak dan kepribadian peserta didik, sebab dengan
mempelajari Qur’an Hadits
generasi-generasi muda akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga yaitu mengetahui isi kandungan
dari Al-Qur’an itu sendiri dan langsung dapat
diaplikasikan dalam kehidupan masing-masing.
b. Siswa mampu berfikir secara kronologis dan memiliki pengetahuan yang
lebih tentang apa yang terkandung
dalam ayat-ayat Allah yang nantinya dapat menjelaskan
kepada orang-orang disekitarnya bagaimana Allah sangat menganjurkan untuk berlaku adil dan jujur.
c. Pelajaran yang sangat baik, karena menunjukkan betapa besar
kekuasaan Allah semuanya sudah
tertulis dengan jelas dalam Al-Qur’an agar sebagai generasi islam mengetahui inilah pedoman yang harus dipegang dalam
kehidupan dan harus mengkaji lebih
dalam lagi agar bisa mengamalkan dan mengajak sesama
dalam kebaikan.
d. Buku yang digunakan sebagai refrensipun sudah memenuhi, runtut dan
jelas bahasa yang digunakan juga
mudah dipahami tidak bertele-tele. Juga refrensi yang lebih jelas lagi yaitu ayat-ayat dalam Al-Qur’an hanya
saja dalam buku paket dan buku-buku yang lainnya
menjelaskan penafsiran yang lebih jelas dan mudah
dipahami para siswa.
2.
Weakness
(Kelemahan)
Kelemahan
yang dimaksudkan dapat berupa kelemahan dari sarpras atau sumber daya pendidik
dan isi dalam materi pembelajaran, sebagai berikut:
a. Materi Qur’an Hadits lebih berfokus pada pembentukan sikap (afektif)
dan lemah dalam pengetahuan (kognitif).
b. Kurangnya tenaga pengajar yang professional dalam bidang pelajaran
Qur’an Hadits dilembaga-lembaga pendidikan islam.
c. Pada lembaga pendidikan swasta umumnya kurang bisa menangkap
peluang, akhirya mereka hanya puas dengan apa yang sudah dicapainya saat ini.
d. Penjelasan materi dari masing-masing buku masih kurang detail dan
terperinci hanya jelas saja sebagai pemahaman awal.
e. Kurangnya motivasi, baik dari guru, murid maupun orang tua itu
sendiri. Serta metode dan media yang digunakan kurang bervariasi hanya cukup
saja.
3.
Opportunities
(Peluang)
Kondisi
keadaan lingkungan eksternal maupun internal yang bisa menguntungkan dalam
pembelajaran Qur’an Hadits, antara lain:
a. Memberi peluang peserta didik untuk menjadi manusia yang humanis dan
agamis, juga untuk mempertinggi harkat manusia merupakan dasar filosofi, teori,
evaluasi dan dasar pengembangan program pendidikan.
b. Memberikan pengetahuan dan manfaat sehingga peserta didik mampu
menerapkannya dalam kehidupan.
c. Bila diamati sebagian besar penduduk di indonesia adalah beragama
islam, seharusnya ini menjadi peluang agar mengetahui mana-mana yang dilarang
dan yang diperintah Allah, yang sudah jelas tertulis dalam Al-Qur’an untuk
dijadikan pedoman dalam hidupnya.
d. Bukan hanya dilembaga swasta tapi menyeluruh disetiap lembaga diberi
materi Qur’an Hadits secara jelas dan terperinci.
4. Threats (Ancaman dan Hambatan)
Yaitu
kebalikan dari sebuah peluang. Adapaun ancaman atau hambatanya antara lain:
a. Sedikitnya tenaga pendidik yang benar-benar profesional dan
menguasai materi tersebut atau ketidak sesuaian materi yang diajarkan dengan
keilmuan yang dipelajari sewaktu menempuh ilmu dibangku perkuliahan.
b. Penggunaan metode yang tidak afektif, efisien, dan kurang bervariasi
yang menimbulkan kejenuhan pada peserta didik.
c. Kurangnya minat dari peserta didik untuk mempelajari ilmu-ilmu
keagamaan seperti Qur’an Hadits.
B. Simpulan
Agama memiliki peran
penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya
mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari hal
ini, pentingnya peran agaman bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi
nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan,
yang ditempuh melalui pendidikan, baik diligkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat. Pendidikan Qur’an Hadits di Madrasah Aliyah sebagai landasan yang
integral dari pendidikan agama, bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan
dalam pembentukan watak dan kepribadian peserta didik, tetapi secara
substansial mata pelajaran Qur’an Hadits memiliki kontribusi dalam memberikan
motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai keyakinan agama
(tauhid) dan akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran
Qur’an Hadits adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada
Madrasah Aliyah yang dimaksudkan untuk memberi motivasi, bimbingan, pemahaman,
kemampuan dan pengahayatan terhadap isi yang terkandung dalam Qur’an Hadits.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar