MAKALAH
“TELAAH
MATERI AQIDAH AKHLAQ KELAS XII MA / SMA”
Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Individu “Telaah Materi PAI III”
Dosen Pengampu :
Drs. Abdul Rozaq Assowy,
Disusun oleh :
NAMA : SIHABBUDIN
NIM : 141310003128
UNIVERSITAS
ISLAM NAHDLOTUL ULAMA’
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JL.
TAMAN SISWA (PEKENG) TAHUNAN JEPARA 59427
TAHUN AJARAN 2016
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Alhamdulillah, atas rahmat dan inayah-Nya makalah ini
dapat terwujud dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Shalawat serta salam
selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW semoga kita semua termasuk
umatnya yang kelak mendapatkan syafa’atnya kelak dihari qiamat. Āmīn....
Kami sebagai penyusun mengalami berbagai rintangan dalam
mengerjakan makalah ini, baik faktor itu datang dari diri kami sendiri maupun
faktor yang datang dari luar. Banyak hambatan yang juga mengiringi dalam
pembuatan makalah ini. Maka dari itu, tanpa usaha yang maksimal, kesabaran
serta pertolongan dari Allah SWT, mungkin makalah ini tidak akan terselesaikan.
Meskipun kami sebagai penyusun berharap isi dari makalah
ini bebas dari kesalahan dan kekurangan. Namun, tentunya kami menyadari bahwa kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput
dari kesalahan dan kekurangan dan kesempurnaan itu hanya milik Allah semata.
Oleh karena itu, kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi sempurnanya makalah ini diwaktu mendatang.
Wassalamualaikum. Wr. Wb
Jepara,3 maret 2016
Penulis
SIHABBUDIN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Beracuan pada undang-undangnomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional pada pasal 37 pendidikan di indonesia belum sepenuhnya mampu
menerapkan seperti halnya yang telah diamanatkan dalam kandungan UU tersebut.
Masih banyak kita jumpai lembaga pendidikan yang belum mampu mencetak
insan-insan yang berkompeten dan menjadi manusia indonesia, yang selma ini
mereka hanya mendapat gagasan-gagasan tanpa menyentuh persoalan realitasnya.
Kususnya dalam hal mencetak generasi bangsa yang berakhlaq dan bermoral.
Ini hampir tidak merata bagi lulusan-lulusan dari lembaga pendidikan yang ada
di indonesia.
Sebagai ajaran
agama yang sempurna, islam harus dilaksanakan dalam kehidupan nyata sehari-hari
sehingga akan tercapai kehidupan damai dan tentram. Oleh karena itu, dalam
rangka mengoptimalkan layanan pndidikan islam dimadrasah, ajaran islam yang
begitu sempurna dan luas perlu dikelompokkan menjadi beberapa mata pelajaran
secara linier dan dipelajari sesuai dengan jenjangnya.
Pada jenjang
madrasah aliyah (MA) aqidah perlu ditekankan agar terwujudnya siswa yang
berakhlakul karimah, berbudi luhur, beriman dan mewujudkan henerasi muda yang
berkompeten dalam keagamaan.
Sebagai komitmen
untuk menyiapkan generasi muda yang sholih dan sholihah, perlu adanya mata
pelajaran yang mampu membentuk karakter dan kepribadian yang sesuai dengan
ajaran islam yaitu aqidah akhlaq.
Dewasa ini banyak
sekali anak muda yang tidak menjalankan kewajibannya sebagai umat tetapi selalu
bertindak ceroboh dan selalu berbuat maksiat seakan sudah menjadi budaya. Ini
dikarenakan adanya pergaulan bebas dan lunturnya moral dan aqidah dalam diri
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
DISKRIPSI KURIKULUM
MEMAHAMI
TASAWUF
- Kompetensi Inti
1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin ,tanggung jawab,
peduli,santun,ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama ,cinta damai ,
responsitif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan bangsa dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergalan dunia.
3.
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi ,seni ,budaya , dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan , dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian , serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara
mendiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampumenggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan.
- Kompetensi Dasar
1.
Menjelaskan pengertian , asal-usul dan istilah – istilah
dalam tasawuf.
2.
Menjelaskan fungsi dan peranan tasawuf dalam kehidupan
modern.
3.
Menunjukan contoh contoh perilaku tasawuf.
4.
Menerapkan tasawuf dalam kehidupan modern.
- Tujuan dan Orientasi Pembelajaran
Setelah dilakukan
pengamatan, menanya , mengeksplorasi, mengasosiasi dan berkomunikasi peserta
didik diharapkan:
- Peserta didik dapat menjelaskan dan memahami pengertian tasawuf dan asal-usul tasawuf serta istilah
dalam tasawuf.
- Peserta didik dapat menjelaskan dan mengetahui fungsi tasawuf serta
mengetahui peranan tasawuf dalam kehidupan modern.
- Peserta didik dapat menunjukan contoh-contoh
perilaku bertasawuf
- Peserta didik dapat menerapkan tasawuf dalam
kehidupan modern.
- Materi Pokok Pembelajaran.
1.
Pengertian Tasawwuf
a.
Secara Etimologi
Istilah tasawuf ,
menurut Amin syukur adalah istilah yang baru di dunia islam. Istilah tersebut
belum ada pada zaman Rasulullah saw, juga pada zaman para sahabat namun
prakteknya sudah dijalankan pada masa itu. Bahkan ,tasawwuf sendiri tidak
ditemkan dalam al-Quran. Tasawwuf adalah sebutan untuk mistisisme islam. Dalam
pandangan etimologi kata sufi mempunyai pengertian yang berbeda. Menurut
Haidar bagir, kata sufi berasal dari bahasa arab yang merujuk pada
beberapa kata dasar. Diantaranya adalah :1 kata shaff (baris, dalam shalat)
karena dianggap kaum sufi berada dalam shaff pertama. 2. Kata shuf , yakni bahwa
wol atau bulu domba kasar yang biasanya
b.
Secara Terminilogi
Iman junaid dari bagdad (w. 910) mendefinisikan tasawwuf
sebagai mengambil setiap sifat mulia dan meninggalkan setiap sifat rendah. Atau
keluar dari budi perangai yang tercela dan masuk kepada budi perangai yang
terpuji.
Syekh Abul Hasan Asy Syadzili (w.1258), syekh sufi besar
dari afrika Utara , mendefinisikan tasawwuf sebagai praktik dan latihan diri melalui cinta yang
dalam dan ibadah untuk mengembalikan
diri kepada jalan Tuhan.
Harun Nasution dalam bukunya falsafah dan mistisme dalam
islam menjelaskan bahwa tasawwuf merupakan suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari cara dan jalan bagaimana seorang islam bisa sedekat mungkin dengan
tuhan.
Jadi tasawwuf adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara
menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak, membangun dhahir dan batin, untuk
memperoleh kebahagiaan yang abadi.
2.
Pandangan tentang Asal usul Tasawwuf
sufisme berasal
dari bahasa arab suf, yaitu pakaian yang terbuat dari wol pada kaum asketen
(yaitu orang yang hidupnya menjahkan diri dari kemewahan dan kesenangan). Dunia
kristen , neo platonisme, pengaruh persi dan india ikut menentukan paham
tasawwuf sebagai arah asketis-mistis dalam ajaran islam.
Sufisme yaitu ajaran mistik yang dianut sekelompok
kepercayaan di timur terutama persi dan india yang mengajarkan bahwa semua yang
muncul di dunia ini sebagai sesuatu yang khayali (als idealish verschijnt)
manusia sebagai pancaran (uitvloeissel) dari tuhan selalu berusaha untuk
kembali bersatu dengan dia.
Tasawwuf dan sufi berasal dari kota Bashrah di negeri
irak. Dan karena suka mengenakan pakaian yang terbuat dari bulu domba (shuuf)
maka mereka disebut dengan sufi. Soal hakikat Tasawuf, ia itu bukanlah ajaran
Rasulullah dan bukan pula ilmu warisan dari ali bin abi Thalib ra. Menurut Asy
syaikh ihsan illahi zhahir berkata :
“Tatkala kita telusuri ajaran sufi periode pertama dan terakhir, dan juga perkataan-perkataan mereka baik yang
keluar dari lisan atau pun yang terdapat di dalam buku-buku terdahulu dan
terkini mereka, maka sangat berbeda dengan ajaran Al-Quran dan as sunnah .dan
kita tidak pernah melihat asal-usul ajaran sufi ini di dalam sejarah pemimpin
umat manusia muhammad SAW. Dan juga dalam sejarah para sahabatnya yang mulia ,
serta makhluk-makhluk pilihan Allah Ta’ala si alam semesta ini, bahkan
sebaliknya ,kita melihat bahwa ajaran sufi ini diambil dan diwarisi dari
kerahiban ,Brahma Hindu, Ibadah Yahudi dan Zuhud Buddha.
3.
Istilah istilah dalam tasawwuf
a.
Tasawwuf Akhlaki
Tasawwuf akhlaki
adalah tasawuf yang sangat menekankan
nilai-nilai (moral) atau tasawuf yang berkonsentrasi pada perbaikan
akhlak. Ajaran tasawuf akhlaki membahas
tentang kesempurnaan dan kesucian jiwa yang di formulasikan pada pengaturan
sikap mental dan pendisiplinan tingkah laku yang ketat, guna mencapai
kebahagiaan yang optimal ,
tasawuf akhlaki
mempunyai tahap sistem pembinaan akhlak di susun sebagai berikut:
a.
Takhalli
Takhalli adalah usaha mengosongkan diri dari perilaku dan
akhlak tercela . salah satu dari ahklak tercela paling banyak menyebabkan
akhlak jelek antara lain adalah kecintaan yang berlebihan kepada urusan
duniawi.
b.
Tahalli
Tahalli adalah upaya mengisi dan menghiasi diri dengan
sikap , perilaku , dan akhlak terpuji.
c.
Tajalli
Kata Tajalli
bermakna terungkapnya nur ghaib, agar hasil yang telah diperoleh jiwa yang
telah membiasakan melakukan perbuatanl-perbuatan yang luhur, maka rasa ke
Tuhanan perlu dihayati lebih lanjut.
b.
Tasawuf Amali
Tasawuf Amali adalah tasawuf yang lebih mengutamakan
kebiasaan beribadah , tujuannya agar diperoleh penghayatan spiritual dalam
setiap melakukan ibadah.
Tasawuf amali dibagi kedalam empat bidang sebagai
berikut:
a.
Syari’at
Syari’at adalah hukum –hukum formal yang dijadikan
sandaran amalan lahir yang ditetapkan dalam ajaran agama melalui Al-Quran dan
sunnah.
b.
Thariqot
Kalangan sufi mengartikan thariqat sebagai seperangkat
serial moral yang menjadi pegangan pengikut tasawuf dan dijadikan metode
pengarahan jiwa dan moral.
c.
Hakikat
Dalam dunia sufi hakikat
diartikan sebagai aspek batin yang paling dalam dari setiap amal atau
inti dan rahasia dari syariat yang merupakan tujuan perjalanan menuju Allah.
d.
Ma’rifat
Berarti pengetahuan atau pengalaman, dalam istilah
tasawuf diartikan sebagai pengenalan
langsung tentang Tuhan yang memperoleh melalui hati sanubari sebagai hikmah
langsung dari ilmu hakikat.
c.
Tasawuf Falsafi
Tasawuf falsafi yaitu tasawuf yang menekankan pada
masalah-masalah pemikiran mendalam /metafisik.
4.
Peranan tasawuf dalam kehidupan modern
Prof. Zakiah drajat , dalam bukunya peranan Agama Dalam
Kesehatan mental, menyatakan bahwa fungsi agama adalah:
1.
Agama memberikan bimbingan bagi manusia dalam
mengendalikan dorongan-dorongan sebagai konsekuensi dari pertumbuhan fisik dan
psikis seseorang.
2.
Agama dapat memberikan tetapi mental bagi manusia dalam
menghadapi kesukaran-kesukaran dalam hidup. Seperti pada saat menghadapi
kekecewaan-kekecewaan yang kadang dapat menggelisahkan batin dan dapat membuat
orang putus asa. Disini agama berperan mengembalikan kesadaran kepada sang
pencipta.
3.
Agama sebagai pengendali moral, terutama pada masyarakat
yang menghadapi problematika etis , seperti perilaku seks bebas.
- Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab,
diskusi, penugasan dan kerja kelompok.
- Strategi Pembelajaran
- Kegiatan Awal
1.
Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmallah dan kemudian berdo’a bersama sebelum pelajaran dimulai.
2.
Siswa menyiapkan diri untuk mengikuti pelajaran.
3.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
4.
Tanya jawab tentang materi pembelajaran.
5.
Kegiatan Inti
a.
Tahab eksplorasi, Tanya jawab tentang materi tasawwuf
b.
Tahab elaborasi, Membentuk sebuah kelompok untuk
berdiskusi mengenai tasawuf.
c.
Tahap konfirmasi, Mengambil kesimpulan setelah berdiskusi
6.
Kegiatan akhir (penutup)
1.
Guru meminta agar siswa maju kedepan dan membacakan
secara bergiliran tentang hasil diskusi mereka dengan kelompoknya.
2.
Guru menyimpulkan dan melengkapi dari apa yang telah di
sampaikan para siswa.
3.
Guru memberikan tugas individu.
4.
Guru menutup dan mengakhiri pelajaran tersebut dengan
membaca hamdalah
5.
Guru memberi sebuah motivasi sedikit
6.
Guru mengucapkan salam sebelum keluar dari kelas.
- Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
Waktu pembelajaran adalah 90 menit. Satu setengah jam ,
15 menit untuk pendahuluan , 60 menit untuk kegiatan inti, dan 15 menit untuk
penutup.
- Refrensi
Refrensi yang digunakan oleh guru adalah buku paket,
internet, Al-Quran serta buku yang terkait.
- Media Pembelajaran
Media yang
digunakan adalah lcd proyektor dan papan tulis.
- Evaluasi Hasil Pembelajaran
Evaluasi hasil pembelajaran melalui penilaian kinerja
(sikap dan praktek serta blok tes).
BAB III
ANALISIS
KOMPREHENSIP
Aqidah Akhlaq merupakan materi yang digunakan di sekolah
tingkat SMA / MA / SMK, yang sangat penting, ruang lingkup dari materi ini
selain dari segi kognitif, afektif, juga mencakup psikomotorik. Selain
mengembangkan kemampuan pengetahuan pengetahuan materi Al-Qur’an Hadis ini juga
mengembangkan kemampuan kepribadian sebagai muslim yang menjalankan tugas
sebagai fitrahnya.
Secara intelektual anak SMA/ MA / SMK, sudah dapat
berfikir secara logis, dan sudah mampu membedakan antara yang kongkrit dan
abstrak, dari pemaparan tersebut bahwasanya materi Aqidah Akhlaq ini sangat
sesuai dengan kondisi anak SMA/ MA / SMK.
Selain itu anak SMA/ MA / SMK, sudah memikirkan masa
depan, perencanaan dan wawasannya yang sudah mulai meluas, dan kelak akan
digunakan untuk bersosialisasi secara langsung dengan masyarakat luas, sehungga
diperlukan materi-materi dalam Aqidah akhlaq yang dapat membentuk karakter dan
moral dan membangun Pondasi Iman dan taqwa sehingga tidak mudah terpengaruh
dari golongan-golongan sesat yang mampu menjurus kedalam perbuatan dosa.
Materi Aqidah akhlak kelas XI SMA/ MA/ SMK yang telah tersusun dalam KI
dan KD berupaya untuk mengetahui sudah sampai mana taraf pemahaman siswa
terhadap materi-materi yang telah diajarkan serta bagaimana pengembangan metode
yang tepat yang diberikan oleh guru dalam mencapai KI dan KD yang telah
ditentukan.
- Analisis Spesifikasi (Deskriptif)
Dalam materi aqidah
akhlak kelas XII MA/SMA sederajat yang telah tersusan dalam kompetensi inti dan
kompetensi dasar berupaya untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kemampuan
siswa dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengetahui sudah
sampaimanakah pemahaman siswa terhadap pelajaran yang telah di sampaikan serta
bagaimana seorang guru mengemas materi/bahan ajar dan bagaimana cara-cara yang
harus dilakukan dari sorang guru untuk memahamkan peserta didiknya sehingga
dapat mudah dipahami dan diingat oleh peserta didik, ketika seorang guru
menyampaikan materi itu dapat membuat kesan terhadap materi yang disampaikan
sehingga siswa dapat memberikan respon dan kemudian guru dapat mengetahui
tingkat kepahaman siswa melalui respon yang diberikan oleh peserta didik tersebut.
·
Mahami Tasawuf
Dalam materi
“Memahami Tasawuf” terdapat beberapa hal kaitannya dengan keimanan. Peserta
didik mampu memahami apa itu tasawuf dan implikasinya dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam materi ini juga dapat menambah dan memperkuat aqidah
keimanan yang menjadi pondasi dari kehidupan sosial dan berbagai macam ancaman
aqidah yang marak di masa modern ini.
Guru membuat sebuah
konsep atau metode-metode sebelum mengajar secara terperinci dan dengan detail
sehingga apa yang sudah disampaikan mudah dipahami dan tidak ada lagi
pengulangan karena hal itu dapat menyita banyak waktu. Dalam hal ini siswa
harus mampu memahami materi dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
maksudnya lebih mengutamakan kehidupan akhirat dari pada duniawi dan sesuai dengan
ajaran islam. Dan dalam materi tasawuf ini, seorang guru berharap agar siswa
selalu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
- Analisis Relefansi
Materi aqidah
akhlak kelas XII ini, sudah sesuai dengan peserta didik karena didalam materi
ini mengajarkan atau perbuatan-perbuatan yang sholih dan menekankan peserta
didiknya untuk mengamalkan materi yang sudah disampaikan dalam kehidupan
sehari-hari,
Karena dalam hal ini, siswa pada kelas XI sudah memasuki masa remaja, yang mana
sikap dan perilakunya sangat terpengaruh dengan lingkungannya. Maka dari itu,
guru harus membimbing para siswanya untuk selalu bertasawuf dan mendekatkan
diri pada Allah SWT, dan melalui materi ini, guru juga harus dapat mengarahkan
dan membimbing serta seruan ajakan pada para siswanya agar selalu beriman dan
bertaqwa kaitannya dengan tasawuf dan mampu menerapkannya kehidupan
sehari-hari.
pada aspek relevansi yang termuat
dalam materi indikator dan teknik penilaian pembelajaran cukup menunjukkan
adanya keterkaitan terhadap kompetensi dasar, namun akan lebih baik jika siswa
juga melakukan eksplorasi terhadap potensi-potensi belajar lain. Seperti beriman dan bertaqwa pada Allah SWT dan
bertasawuf. Pada aspek ini masih belum terpenuhi karena belum ada relevansi
antara materi yang diajarkan dengan realita. Materi yang diajarkan belum ada
relevansi dengan kehidupan sehari-hari siswa. Seharusnya ada keterkaitan
anatara materi pelejaran yang disampaikan dengan kehidupan sehari-hari, agar
hal itu dapat membekas diingatan siswa dan berpengaruh pada sikap siswa dalam
keseharian. Maka dari itu siswa dituntut untuk memahami Tasawuf dan menelaah
secara keseluruhan.
Karena dalam lembaga pendidikan diharapkan menciptakan
pengeluaran/ output yang berkompeten dan berakhlaq yang nantinya dapat menjadi
bekal hidup dalam masyarakat.
- Analisis Efisiensi dan Efektifitas
Guru professional adalah guru yang memiliki
keahlian yang memadai, rasa tanggung jawab yang tinggi serta memiliki
rasa kebersamaan. Mereka mampu melaksanakan fungsi-fungsinya sebagai
pendidik dan bertanggung jawab mempersiapkan siswa bagi perannya dimasa depan.
S. Nasution dalam bukunya M. Saekhan Muchith menjelaskan bahwa pembelajaran
yang efektif tidak cukup hanya ditentukan oleh kemampuan atau kualitas
guru saja, tetapi juga ditentukan oleh berbagai elemen atau faktor secara simultan.
Oleh sebab itu dalam melaksanakan pembelajaran guru dituntut memiliki kemampuan
untuk melaksanakan perencanaan atau persiapan yang matang. Salah satu perencanaan
harus didasarkan atas kondisi atau potensi yang dimiliki oleh siswa.
Materi yang sudah
diajarkan memang sudah efektif dan efisien karena berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari dan dalam hal ini, materi
tidak terlalu rumit dan tidak bertele-tele sehingga setiap menyampaikan materi
mampu diterima dan dipahami oleh peserta didik sehingga tidak perlu melakukan
pengulangan yang banyak menyita waktu.
Guru juga ikut
berperan penting dalam pembelajaran ini, yang mana guru harus membuat suatu
metode atau strategi sehingga dalam dalam KBM menjadi Efektif dan effisien.
- Analisis inovatif dan Pengembangan
Siswa mampu
mengembangkan nateri yang sudah disampaikan dengan baik dan mengetahui
cara-cara berperilaku terpuji, hal-hal yang harus dilakukan dan yang tidak
boleh dilakukan, ini tergantung pada kemampuan peserta didik untuk
mengembangkannya dan guru berperan sebagai pembimbing dan mengarahkan peserta
didiknya.
- Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam
manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat
membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai
tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangkan panjang. Satu
hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa
SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib
yang mampu memberikan jalan keluar bagi permasalahan yang sedang dihadapi.
A. Strength
(kekuatan).
Faktor-faktor kekuatan dalam mata pelajaran Aqidah akhlaq,
hal-hal yang menjadi kekuatan atau kelebihan dari Materi meliputi :
·
Membentuk watak dan kepribadian umat. Karena siswa sudah
mendapat bekal setelah mempelajari dan memahami tasawuf.
·
Melalui aqidah peserta didik
ditanamkan menegakkan nilai, prinsip, sikap hidup yang luhur dan Islami yang didasari
dengan aqidah dan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
B. Weaknesses
(kelemahan).
Kelemahan adalah hal yang wajar dalam segala sesuatu
tetapi yang terpenting adalah bagaimana sebagai penentu kebijakan dalam lembaga
pendidikan bisa meminimalisasi kelemahan-kelemahan tersebut atau bahkan
kelemahan tersebut menjadi satu sisi kelebihan yang tidak dimiliki oleh lembaga
pendidikan lain. Kelemahan ini dapat berupa kelemahan dalam sarana dan
prasarana atau sumber daya pendidik dan isi dalam materi pembelajaran, kualitas
atau kemampuan tenaga pendidik, hal-hal tersebut meliputi:
C. Opportunities
(Peluang).
·
Memberi peluang peserta didik untuk menjadi lebih beriman
dan bertaqwa.,
·
Secara historis dan realitas, mayoritas penduduk
Indonesia adalah muslim, bahkan merupakan komunitas muslim terbesar di seluruh
dunia. Ini adalah peluang yang sangat strategis bagi pentingnya meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
D. Threats (ancaman
atau hambatan).
Sebuah penghalang atau penghambat bagi maju dan
peranannya sebuah lembaga pendidikan itu sendiri. Contoh faktor yang menjadi
ancaman tersebut adalah minat peserta didik baru yang menurun, motivasi belajar
peserta didik yang rendah, kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga
pendidikan tersebut dan lain-lain.
BAB
IV
PENUTUP
- KESIMPULAN
MA/SMA adalah jenjang pendidikan
menengah pada jalur formal di Indonesia dibawah wewenang kementrian pendidikan
Nasional. Dalam materi aqidah
akhlak kelas XII MA/SMA sederajat yang telah tersusun dalam kompetensi inti dan
kompetensi dasar berupaya untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kemampuan
siswa dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengetahui sudah
sampaimanakah pemahaman siswa terhadap pelajaran yang telah di sampaikan serta
bagaimana seorang guru mengemas materi/bahan ajar dan bagaimana cara-cara yang
harus dilakukan dari sorang guru untuk memahamkan peserta didiknya sehingga
dapat mudah dipahami dan diingat oleh peserta didik, ketika seorang guru
menyampaikan materi itu dapat membuat kesan terhadap materi yang disampaikan
sehingga siswa dapat memberikan respon dan kemudian guru dapat mengetahui
tingkat kepahaman siswa melalui respon yang diberikan oleh peserta didik
tersebut.
- SARAN
Semoga
makalah ini bisa di gunakan sebagai acuan belajar dan bisa di manfaatkan
sebaik-baiknya bagi pembaca. Penulis meminta kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi sempurnanya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Mahjuddin,
2009, Akhlaq Tasawuf 1, Jakarta : Kalam Mulia
Kurikulum
2013, Buku Siswa Akidah Ahklaq, pendekatan saintifik kurikulum 2013.
Masyhur,
Kahar. Membina Moral dan Akhlaq. Jakarta: PT Rineka Cipta.
www.http
//Google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar