MAKALAH
Telaah
Pai Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XI Kurikulum 2013
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Telaah materi
Pengampu: Abdurrozaq Assowy, Drs.
Disusun oleh:
Maftuhatul
Aulia
141310003169
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU)
JEPARA TAHUN 2016
Jln. Taman Siswa (Pekeng) No. 9 Tahunan Jepara
Kode Pos. 59427, Telp / Fax (0291) 593132
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengajarkan makhluk-Nya melalui
perantara kalam (baca tulis), yaitu dzat yang mengajarkan kepada manusia
sesuatu yang belum pernah ia ketahui. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada beliau sang guru umat yaitu Nabi Muhammad SAW.
Makalah yang kini berada di hadapan pembaca bermaksud menyumbangkan
sedikit pembahasan tentang masalah-masalah yang ada di dalam masyarakat yang
kami tuangkan dalam makalah yang berjudul “TELA’AH MATERI SEJARAH KEBUDAYAAN
ISLAM KELAS XI MADRASAH ALIAH”.
Tentu saja dalam membuat kajian, tulisan ini tidak luput dari berbagai
kelemahan dan kekurangan. Untuk itu tanggapan dan saran perbaikan selalu kami
nantikan.
Harapan kami sebagai penulis, semoga pemaparan sederhana ini dapat
menambah khazanah pengetahuan tentang bagaimana memecahkan masalah dalam
masyarakat. Semoga bermanfaat bagi pembaca dan lebih khususnya bagi penulis.
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT jugalah segalah persoalan
dikembalikan. Hanya Dia-lah yang Maha mengetahui.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
A.
Latar Belakang...................................................................................
B.
Rumusan Masalah..............................................................................
C.
Tujuan Penulisan................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................
A.
Masa Kehancuran Bani Abbasiyah....................................................
BAB III ANALISA DESKRIPSI..............................................................
A.
Analisa Spesifikasi ....................................................
B.
Analisa Relevansi...............................................................................
C.
Analisa Efesien dan Efektifitas.........................................................
D.
Analisa Inovasi dan Pengembangan..................................................
BAB
IV ANALISA SWOT ( Strenght, Weakneses, Opportunities,
Threats
)........................................................................................................
A.
Strenght ............................................................................................
B.
Weakneses ........................................................................................
C.
Opportunities.....................................................................................
D.
Threats ..............................................................................................
REFERENSI BUKU
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan salah satu mata pelajaran yang
terhimpun dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diajarkan diberbagai jenjang
pendidikan yang bernafaskan islam. Sejarah memiliki peranan penting dalam
kehidupan. Dengan sejarah seseorang dapat mengetahui keadaan masa lalu yang
mengandung banyak nilai dan pelajaran bagi hidup seseorang. Sejarah tidak hanya
sekedar mengenang masa lalu, sejarah diharapkan mampu memberikan sumbangan yang
besar terhadap realitas kehidupan saat ini. Selain itu, diharapkan kehidupan
yang dijalani sekarang dan yang akan datang dapat berkaca pada peristiwa masa
lalu. Oleh karena itu, SKI sangat penting untuk diberikan dan diajarkan dengan
baik kepada setiap satuan pendidikan.
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di MA merupakan salah satu mata pelajaran
PAI yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban
Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam pada masa lampau. Dalam
pengajaran SKI kelas XI MA peserta didik sudah mulai berfikir bernalar, sejarah
harus diberikan secara kritis. Tujuan dari pembelajaran SKI agar peserta didik
bisa merefleksikan sejarah islam ke dalam kehidupannya, maka diharapkan peserta
didik mempunyai pemahaman sejarah islam secara kontekstual dan bermanfaat bagi
pribadinya. Secara substansial mata pelajaran SKI memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami dan
menghayati SKI yang mengandung berbagai nilai kearifan yang dapat digunakan
untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik.
Pembelajaran SKI sangatlah diperlukan ketelitian, agar pemahaman siswa
tentang sejarah kebudayaan islam bisa teraplikasikan dalam pikiran, hati, dan
perbuatan yang nantinya akan membentuk watak manusia yang berbudi pekerti dan
sadar akan kehidupan yang dijalaninya. Dalam SKI tersimpan nilai- nilai yang
otentik, misalnya nilai moral, nilai sosial, nilai kepahlawanan nilai
kepemimpinan, nilai agama dan masih banyak lagi hal- hal positif yang perlu
digali di dalamnya. Dalam makalah ini yang akan kami analisis dan kami
bahas terkait dengan pelajaran SKI kelas XI MA yaitu tentang pemerintahan bani
umayyah dan bani Abasiyah yang menjadi
tonggak sejarah dalam perkembangan agama islam.
- Rumusan Masalah
1. Bagaimana Diskripsi Kurikulum Materi dalam Masa Kehancuran Bani Abbasiyah?
- Tujuan Penulisan
1.
Untuk Mengetahui
Diskripsi Kurikulum Materi
dalam Masa Kehancuran Bani Abbasiyah
BAB II
PEMBAHASAN
SEMESTER II
Identitas Mata Pelajaran :
~
Satuan Pendidikan : Madrasah
Aliyah (MA)
~
Kelas :
XI
~
Semester :
Genab
~
Program Study :
Pendidikan Agama Islam (PAI)
~
Mata Pelajaran :
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
~
Jumlah Pertemuan : 1x
(Semester I)
~
MATERI VIII
1.
dentitas Materi : Masa Kehancuran Bani Abbasiyah
2.
Kompetensi Inti :
a)
Menerima dan
menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
b)
Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai) santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menetapkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
c)
Memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan
rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
d)
Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
3.
Kompetensi
Dasar :
a) Menganalisis
proses lahirnya Bani Umayyah di Damaskus.
b) Memahami
fase-fase pemerintahan dinasti Bani Umayyah di Damaskus.
c) Menceritakan
proses berdirinya dinasti Bani Umayyah.
d) Membuat
sinopsis tentang fase pemerintahan dinasti Bani Umayyah di Damaskus.
4. Tujuan dan Orientasi Pembelajaran
Melalui
kegiatan pembelajaran ini diharapkan :
1.
Peserta didik
mampu mengidentifikasi keberhasilan-keberhasilan yang di capai pada Bani
Umayyah di Damaskus
2.
Peserta didik
mampu menganalisis perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa Bani
Umayyah di Damaskus
3.
Peserta didik
mampu memetakan keberhasilan-keberhasilan yang dicapi pada masa Bani Umayyah
4.
Peserta didik
mampu mempresentasikan mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban
pada masa Bani Umayyah di Damaskus.
5. Materi Pokok Pembelajaran
1.
Faktor
penyebab munculnya pemberontakan masa abbasiyah
Pemberontakan terjadi hampir di setiap pemerintahan
termasuk pada masa pemerintahan abbasiyah. Gambaran terjadinya pemberontakan masa
abbasiyah dapat disimpulkan dalam beberapa point yaitu :
a. Perebutan
kekuasaan
b. Balas
dendam
c. Praktek
perilaku amoral dari khalifah dan pembesar istana
d. Sistem
peralihan kekuasaan
e. Ketidakpuasan
masyarakat terhadap pelayanan pemerintah
2.
Faktor
penyebab runtuhya bani abbasiyah
a. Faktor
internal
Perebutan
kekuasaan berkepanjangan dalam istana abbasiyah menimbulkan respon buruk
masyarakat. Ditambah perilaku amoral yang ditunjukkan oleh para khalifah dan
pembesar istanah.
b. Faktor
eksternal
Tumbuh pesatnya
ilmu pengetahuan pada abad pertengahan tersebut menyebabkan umat islam lengah
dan selanjutnya menjadi hancur.
6.
Metode
Pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok,
dan pemberian tugas.
7.
Strategi Pelaksanaan Pembelajaran :
a)
Pendahuluan
·
Memberikan salam pembuka yang ramah dan menanyakan
keadaan kesehatan,dan keinginannya.
·
Memberikan motivasi dan apersepsi yang berhubungan dengan materi yang
diajarkan.
·
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan
kompetensi yang harus dikuasai siswa hari ini.
·
Menggali pengetahuan awal kemampuan siswa tentang
Masa Kehancuran Bani Abbasiyah.
b)
Kegiatan Inti
c)
Penutup
·
Melakukan penilaian.
·
Guru dan Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten.
·
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
·
Merencanakan kegiatan tindak lanjut.
·
Memberikan salam penutup.
8.
Evaluasi Hasil Belajar : tes tertulis, tes
lisan, portofolio, penilaian sikap atau karakter, dan tugas terstruktur.
9.
Sumber dan Media Pembelajaran :
a.
Buku Paket:
ü Kementrian Agama, Sejarah
Kebudayaan Islam Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Madrasah Aliyah kelas XI,
(Jakarta: Kementrian Agama, 2015).
b.
LKS SKI kelas XI Madrasah Aliyah.
c.
Internet.
d.
LCD, dan lain sebagainya.
10. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
(2 x 45 menit).
11. Media Pembelajaran : spidol,
laptop, whiteboard, penghapus, dan lain-lain.
BAB III
ANALISIS KOMPREHENSIF
1.
Analisis
Spesifikasi (Diskriptif)
a. Alokasi
Waktu
Dalam
menentukan alokasi waktu, seharusnya disesuaikan dengan tingkat materinya.
Tidak disama ratakan semua, karena materinya itu berbeda-beda ada yang
materinya banyak dan ada yang materinya sedikit. Dalam membahas Bab VIII yaitu
mengenai “Masa Kehancuran Bani
Abbasiyah” itu seharusnya perlu penambahan waktu, karena bab ini
pembahasannya sangat banyak.
b. Sumber
Pembelajaran
Sumber pembelajaran yang tersaji sudah
memadai dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dari peserta didik. Karena
sumber pembelajaran yang dipakai itu tidak hanya mengandalkan LKS saja dan satu
buku pegangan saja, pendidik telah menyediakan LKS dan 2 buku pegangan untuk
peserta didik dan juga internet untuk menambah wawasan yang dimiliki peserta
didik.
c. Evaluasi
Hasil Belajar
Evaluasi dibuat dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat pengetahuan dari peserta didik dan untuk mengukur kadar
apakah suatu tujuan dibuat itu sudah tercapai atau belum.
Dalam pengevaluasian yang bersifat
non-test atau non-tertulis, seharusnya mempunyai tingkat kecermatan dan
keseriusan yang sangat dan perlunya melibatkan antara pendidik, peserta didik,
dan masyarakat. Karena dengan melibatkannya pihak-pihak yang bersangkutan, maka
akan berfaedahnya suatu evaluasi dan menimbulkannya suatu dampak yang baik bagi
peserta didik, dan juga akan tercapainya suatu tujuan yang diharapkan.
2.
Analisis
Relefansi
Materi SKI kelas
XI Madrasah Aliyah semester II ini, sangat relevan dengan KD dan KI yang telah
ditentukan dalam buku kurikulum 2013, dengan tujuan tercapainnya suatu tujuan
pembelajaran sehingga patut dijadikan sebagai bahan acuan atau bahan pedoman
dalam proses pembelajaran. Akan tetapi, tidak hanya menggunakan buku kurikulum
2013 saja, pendidik juga harus menggunakan sumber lainnya untuk melengkapi dan
mengembangkan materi yang kurang bahasanya.
3.
Analisis
Efisiensi dan Efektifitas
Dalam
pencapaian KI dan KD yang didalamnya memuat hal-hal yang harus dicapai, materi
yang sudah tersusun itu sudah efektif dan efisien bagi peserta didik, karena
tidak terlalu banyak dan sedikitnya materi yang dibahas. Akan tetapi, pelajaran
SKI merupakan salah satu pelajaran yang dapat membuat bosan dan jenuhnya
peserta didik. Ini ditimbulkan karena ketidak efektifan dan efisiennya guru
dalam memilih dan menentukan suatu metode pembelajaran. Guru atau pendidik hendaklah
mampu memilih dan menentukan metode apa yang harus diterapkan supaya peserta
didik itu tidak jenuh dan bosan terhadap materi yang diberikan. Misalnya saja,
dengan diselinginya suatu permainan-permainan agar mereka tidak merasa jenuh
terhadap suatu materi. Dalam permainan tersebut, guru juga bisa memasukkan
materi pembelajaran, supaya materinya dapat terselesaikan dengan alokasi waktu
yang lelah ditentukan.
4.
Analisis
Inovatif dan Pengembangan
Dalam buku paket
kurikulum 2013 sudah banyak terdapat perubahan-perubahan dan
penambahan-penambahan yang sebelumnya pada buku paket kurikulum 2008 belum ada
dan semuanya itu bertujuan untuk mengolah dan mengembangkan potensi yang
dimiliki oleh peserta didik. Diantaranya yaitu terdapatnya adanya nilai
karakter yang betujuan supaya peserta didik dapat terbentuk pada dirinya suatu
kepribadian yang baik (akhlakul karimah) dan memberikan keterampilan
ilmu pendidikan. Dan juga adanya peta konsep yang mampu membantu peserta didik
dalam mempelajari suatu materi secara beruntutan.
BAB IV
ANALISA SWOT
(Strenght, Weakneses, Opportunities,
Threats)
1.
Strenghts (kekuatan / kelebihan)
§ Untuk mendapatkan informasi dan
pemahaman mengenai asal-usul khazanah budaya dan kekayaan di bidang lainnya
yang pernah diraih oleh umat islam di masa lampau dan mengambil ‘ibrah
(pelajaran) dari kejadian tersebut dalam pelajaran SKI .
§ Untuk membentuk watak dan
kepribadian umat. Sebab, dengan mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam generasi
muda akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari perjalanan suatu
tokoh atau generasi terdahulu.
§ Agar siswa dapat memilah dan memilih
mana aspek sejarah yang perlu dikembangkan dan mana yang tidak perlu. Mengambil
pelajaran yang baik dari suatu umat dan meninggalkan hal-hal yang tidak baik.
§ Siswa mampu berpikir secara
kronologis dan memiliki pengetahuan tentang masa lalu yang dapat digunakan
untuk memahami dan menjelaskan perkembangan, perubahan masyarakat serta
keragaman sosial budaya Islam di masa yang akan datang.
§ Pelajaran sejarah merupakan contoh
teladan baik bagi umat Islam yang meyakininya dan merupakan sumber syariah yang
besar,
§ Studi sejarah dapat mengembangkan
iman, mensucikan moral, membangkitkan patriotism dan mendorong untuk berpegang
pada kebenaran serta setia kepadanya.
§ Pembelajaran sejarah akan memberikan
contoh teladan yang sempurna kepada pembinaan tingkah laku manusia yang ideal
dalam kehidupan pribadi dan sosial anak-anak dan mendorong mereka untuk
mengikuti teladan yang baik, dan bertingkah laku seperti Rasul.
2.
Weakness (kelemahan)
Kelemahan adalah hal yang wajar dalam segala sesuatu tetapi
yang terpenting adalah bagaimana sebagai penentu kebijakan dalam lembaga
pendidikan bisa meminimalisasi kelemahan-kelemahan tersebut atau bahkan
kelemahan tersebut menjadi satu sisi kelebihan yang tidak dimiliki oleh lembaga
pendidikan lain.
§ lemahnya sumber daya guru Sejarah
Kebudayaan Islam dalam pengembangan pendekatan, metode yang lebih variatif
serta dalam mengusahakan media yang digunakan untuk mengefektifkan kegiatan
belajar mengajar (KBM) dan minimnya berbagai sarana pelatihan dan pengembangan
bagi guru Sejarah Kebudayaan Islam. Padahal guru Sejarah Kebudayaan Islam
merupakan tenaga kependidikan dan salah satu komponen dalam kegiatan belajar
mengajar (KBM) yang mempunyai kedudukan strategis dan menentukan keberhasilan
pembelajaran di sekolah. Untuk itu, guru Sejarah Kebudayaan Islam harus
senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya agar dapat mengelola
kegiatan pembelajaran secar efektif dan efisien. Kenyataannya, setelah ditelusuri, pendidikan SKI menghadapi beberapa kendala, antara lain; waktu yang disediakan terbatas sedang materi begitu padat dan memang penting, yakni menuntut pemantapan pengetahuan hingga terbentuk watak dan keperibadian yang berbeda jauh dengan tuntutan terhadap mata pelajaran lainnya. Kelemahan lain,
materi SKI, lebih terfokus pada pengayaan pengetahuan (kognitif) dan minim
dalam pembentukan sikap (afektif). Dalam
implementasinya juga lebih didominasi oleh
tujuan pada aspek kognitif bukan afektif apalagi sampai pada tingkat
psikomotorik.
§ Kendala lain adalah kurangnya keikutsertaan
guru mata pelajaran lain dalam memberi motivasi kepada peserta didik untuk
mempraktekkan nilai-nilai SKI
dalam kehidupan sehari-hari.
§ Masalah realitas mengenai kurangnya dukungan
motivasi dari orangtua, dan pendidik lain.
§ Identifikasi pelajaran SKI belum
mendapat perhatian dari siswa.
3.
Opportunities (peluang)
Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang
menguntungkan bahkan menjadi formulasi dalam lembaga pendidikan.
Secara historis dan realitas, mayoritas penduduk Indonesia
adalah muslim, bahkan merupakan komunitas muslim terbesar di seluruh dunia. Ini
adalah peluang yang sangat strategi bagi pentingnya manajemen pengembangan
lembaga pendidikan.
§ bangga dan mencintai kebudayaan
Islam yang merupakan buah karya kaum Muslimin masa lalu.
§ Memupuk semangat dan motivasi untuk
meningkatkan prestasi yang telah diraih umat terdahulu.
§ Peserta didik mengetahui
perkembangan Islam pada masa Umaiyah dan Abbasiyah serta perkembangan Islam di
Indonesia dan dunia.
§ Peserta didik mampu mengambil
manfaat dari perkembangan Islam pada masa Umaiyah dan Abbasiyah serta
perkembangan Islam di Indonesia dan dunia
4. Threats
(ancaman)
Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman
meliputi faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga
pendidikan. Jika sebuah ancaman tidak ditanggulangi maka akan menjadi sebuah
penghalang atau penghambat bagi maju dan peranannya sebuah lembaga pendidikan
itu sendiri.
§ Rendahnya minat siswa terhadap
pelajaran SKI
§ Guru yang kurang profesional dalam
mengajar SKI
§ Materi-materi yang terlalu banyak
Guru
kurang kreatif dalam menggunakan metode-metode pelajaran saat menyampaikan
materi SKI
BAB V
PENUTUP
1.
Simpulan
Dari semua
materi yang diberikan dikelas XI Madrasah
Aliyah berdasarkan
pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan, diharapkan
dari materi-materi tersebut siswa dapat memahami dan mempelajarinya, menerapkan, serta bisa mengambil ibrah dalam kehidupan sehari-hari. Namun, semua itu bisa tercapai mana kala dalam proses pembelajaran seorang
pendidik telah merencanakan dengan benar dan matang terhadap materi yang
disampaikan; penggunaan metode dan strategi yang tepat; serta alokasi waktu yang
cukup. Dan itu semua bisa teratasi mana kala seorang guru mempunyai kemauan,
kemampuan dan kesiapan untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum
yang telah ditentukan dengan berbagai pengembangan dan kebijakan dari guru.
Dari semua materi yang diberikan
dikelas XI Madrasah Aliyah berdasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang telah ditetapkan, diharapkan dari materi-materi tersebut siswa dapat
memahami dan mempelajarinya, menerapkan, serta bisa mengambil ibrah dalam
kehidupan sehari-hari.
2.
Saran dan Harapan
Bagi guru atau pendidik hendaknya lebih mempersiapkan dengan matang
terhadap materia apa yang akan disampaikan kepada peserta didik; pandai dalam
memilih dan menggunakan strategi dan metode pembelajaran apa yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan juga dapat menambah wawasan yang luas lagi bagi yang
membacanya.
REFRENSI BUKU
Kementrian Agama, 2015, Sejarah Kebudayaan
Islam Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Madrasah Aliyah kelas XI,
Jakarta: Kementrian Agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar