MAKALAH
TELAAH PAI III
TUGAS INDIVIDU
Makalah ini diajukan guna memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Telaah Materi PAI III Dosen pengampuDrs. ABDURROZAQ ASSOWY.
Disusun oleh:
Bachrul Ulum Rully (141310003151)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA
TAHUN 2015/2016
Jln. Taman Siswa (Pekeng) No. 9 Tahunan Jepara
Kode Pos. 59427, Telp / Fax (0291) 593132
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji
syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan karunia dan
nikmat-Nya, sehingga tugas mata kuliah “Telaah Materi PAI III”yang membahas tentang
“Telaah Materi Sejarah Kebudayaan Islam untuk Madrasah Aliyah kelas X” dapat
tersusun dengan baik. Tidak lupa sholawat beserta salam, kami haturkan kepada
Baginda Nabi Muhammad SAW, karena syafa’atnya yang senantiasa kita nantikan
kelak di akhirat.
Kami juga mengucapkan
baanyaak terima kasih atas bantuan dari rekan-rekan yang telah berkontribusi memberikan sumbangan kritik dan
pikirannya, hingga pada akhirnya makalah ini bisa terselesaikan dengan baik.
Meskipun kami sebagai penyusun berharap isi dari
makalah ini bebas dari kesalahan dan kekurangan. Namun, tentunya kami menyadari
bahwa kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan dan kesempurnaan itu hanya milik Allah semata. Oleh karena itu, kami
sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya
lapoaran ini diwaktu mendatang. Semoga Allah SWT memberkahi makalah ini,
sehingga dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Āmīn...
Jepara, 30 Mei 2016
Penulis
Muhammad Rizal
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah
merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang menelaah tentang peradaban sebelum
Islam, perkembangan dakwah Nabi Muhammad SAW periode Mekkah, perkembangan
dakwah Nabi Muhammad SAW periode Madinah, sejarah perkembangan Islam masa
Khulafaur Rosyidin, hingga strategi dan subtansi dakwah Khulafaur Rosyidin.
Yang Saya bahas di sini adalah Perkembangan Dakwah Nabi Muhammad Periode
Mekkah. Kita
sebagai mahasiswa yang menekuni bidang PAI harus dapat menyiapkan segala
sesuatu mengenai proses kegiatan belajar mengajar sehingga menjadi mahasiswa
yang berkompeten di bidangnya dalam garis besar sebagai seorang guru. Yang
harus diperhatikan sebelum melakukan proses tersebut adalah menelaah materi
yang akan diajarkan, apakah itu sudah sesuai dengan kurikulum, peserta didik
maupun pengajar. Tidak hanya dengan menelaah materinya saja, tapi juga menelaah
kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang akan kita ajarkan kepada
peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana deskripsi tentang materi SKI?
2. Seperti apa ruang lingkup pelajaran SKI di
Madrasah Aliyah?
3. Bagaimana analisis materi SKI di Madrasah Aliyah kelas
X?
C. Tujuan Penulisann
1. Dapat mengetahui deskripsi tentang materi SKI.
2. Mengetahui
ruang lingkup pelajarn SKI di Madrasah Aliyah.
3. Dapat
menganalisis materi SKI di Madrasah Aliyah kelas X.
BAB II
MATERI
1.
Identitas Materi
Mata pelajaran SKI adalah salah satu bagian
mata pelajaran pendidikan agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta
didik untuk mengenal, untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati sejarah kebudayaan Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan penggunaan pengalaman dan
pembiasaan. Karakteristik Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MA
merupakan salah satu mata pelajaran yang menelaah tentang asal-usul,
perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islampada masa Rasulullah SAW hingga
perkembang peradaban Islam pada masa Khulafaur Rosyidin dan seterusnya.
2. Standar
Kompetensi/Kompetensi Inti
§ Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
§ Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, ressponsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
§ Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual,
konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan
kenegaraan dan peradapan terkait penyebab fenomena dan kejadian serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
3. Kompetensi
Dasar
§ Meyakini bahwa berdakwah adalah kewajiban setiap muslim.
§ Menghayati nilai-nilai perjuangan dakwah Rasulullah SAW pada
periode Mekkah.
§ Meneladani perilaku sabar Rasulullah SAW pada saat menghadapi
berbagai intimidasi masyarakat Quraisy di Mekkah.
§ Mengananlisis sejarah Dakwah Rasulullah SAW pada periode Islam
di Mekkah.
§ Memahami Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW pada
periode Mekkah.
§ Mendeskripsikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi Rasulullah SAW
ketika berdakwah di Mekkah.
§ Memahami sifat dan kepribadian dan peran para sahabat Assabiqunal
Awwalun.
§ Memahami faktor-faktor penyebab hijrah sahabat nabi ke
Abeseniyah.
§ Memiliki sikap tanggung dan semangat menegakkan kebenaran
sebagai implementasi dari pemahaman stategi dakwah Nabi di Mekkah.
4. Indikator
§ Mengidentifikasi pola kepemimpinan Rasulullah saw. pada
periode Mekah.
§ Mengidentifikasi sejarah dakwah Rasulullah saw. pada periode
Islam di Mekah.
§ Mengidentifikasi substansi dan strategi dakwah Rasulullah
saw. Pada periode Mekah.
§ Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi Rasulullah
saw.ketika berdakwah di Mekah.
§ Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab hijrahnya Rasulullah
saw.
§ Mengidentifikasi peristiwa hijrahnya sahabat Rasulullah saw.
Ke Abesiniyah.
§ Menuliskan ibrah/pelajaran yang dapat diambil dari dakwah
Rasulullah saw. periode Mekah.
5. Tujuan
dan Orientasi
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di
Madrasah Aliyah bertujuan untuk:
§ Membangun
kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai
dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam rangka
mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
§ Membangun
kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang
merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.
§ Melatih
daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan
didasarkan pada pendekatan ilmiah.
§ Menumbuhkan
apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam
sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.
§ Mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari
peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan
mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni,
dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
A.
Sejarah dakwah Rasulullah saw. pada
periode Islam di Mekah:
1.
Kebiasaan Nabi Muhammad saw.
berkholwat, bertahannuts atau menyendiri untuk beribadah kepada Allah Swt. di
gua Hira’.
2.
Turunnya wahyu pertama (surat al-Alaq
ayat 1-5) kepada Nabi Muhammad saw. sebagai bukti diangkatnya beliau sebagai
seorang Nabi.
3.
Turunnya wahyu kedua (surat
al-Muddatsir ayat 1-7) kepada Nabi Muhammad saw. merupakan bukti diangkatnya
beliau sebagai seorang Rasul dan permulaan diperintahkan beliau untuk memulai
berdakwah secara sirriyah(sembunyi-sembunyi)
4.
Turunnya wahyu surat as-Syu’ara’ ayat
214 dan surat al-Hijr ayat 94 sebagai perintah kepada Nabi saw. untuk berdakwah
secara jahriyah(terang-terangan).
B.
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi
Rasulullah saw. Ketika berdakwah di Mekah:
1.
Faktor yang mendorong kaum Quraisy
menentang seruan Islam.
2.
Hijrahnya sahabat ke Habasyah
(Abesinia).
3.
Pemboikotan orang-orang Quraisy
terhadap Nabi Muhammad saw. dan keluarga.
C.
Hamzah dan Umar bin Khattab masuk
Islam
D.
Tahun duka cita atau ‘Amul Huzni
E.
Hijrahnya Nabi Muhammad saw. ke Thaif
F.
Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw.
G.
Tamsil dan Hikmah Isra’ Mi’raj
H.
Perbandingan Kerasulan Nabi Muhammad saw.
Dengan Rasul-Rasul sebelumnya
BAB III
ANALISIS
A. Analisis
SWOT Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Kelas X
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam
manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat
membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai
tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangkan panjang.Namun,pada
kesempatan kali ini analisis SWOT digunakan dalam menganalisa mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Kelas X. Atau definisi analisis
SWOT yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi
dan juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan
menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh
para pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu
sebuah analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi,
dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang
bagi permasalahan yang sedang dihadapi.
1. Strength
(kekuatan).
Faktor-faktor kekuatan dalam mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam Kelas X meliputi kompetensi khusus atau keunggulan-keunggulan
lain yang berakibat pada nilai plus atau keunggulan komparatif pelajaran
tersebut. Hal-hal yang menjadi kekuatan atau kelebihan dari Materi meliputi :
a. Membentuk
watak dan kepribadian umat. Sebab, dengan mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam
(SKI) generasi muda akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari
perjalanan suatu tokoh atau generasi terdahulu.
b. Siswa
mampu berpikir secara kronologis dan memiliki pengetahuan tentang masa lalu
yang dapat digunakan untuk memahami dan menjelaskan tentang perkembangan,
perubahan masyarakat serta keragaman sosial budaya Islam di masa yang akan
datang.
c. Pelajaran
sejarah merupakan contoh teladan baik bagi umat Islam yang meyakininya dan
merupakan sumber syariah yang besar.
d. Pembelajaran
sejarah akan memberikan contoh teladan yang sempurna kepada pembinaan tingkah
laku manusia yang ideal dalam kehidupan pribadi dan sosial anak-anak dan
mendorong mereka untuk mengikuti teladan yang baik, dan bertingkah laku seperti
Rasulullah SAW.
e. Pada
materi SKI di dalam Buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas X
Kurikulum 2013, komponen materi disusun sangat runtut, detail dan disertakan
pula potret gambaran tempat-tempat bersejarah yang berhubungan dengan materi
yang disampaikan, sehingga siswa akan tertarik untuk membaca buku pelajaran
tersebut. Dan disertakan sebuah bagan atau skema (peta konsep) yang bisa
memudahkan pemahan siswa.
f. Dalam
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas X Kurikulum 2013
menggunakan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa dan penjelasan yang
sederhana menjadikan siswa tidak merasa kebingungan apabila ingin mempelajari
sendiri di rumah.
g. Di dalam
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas X Kurikulum 2013 dilengkapi
dengan glosarium dan hal tersebut akan membantu siswa ketika menemukan
pengertian dari sebuah istilah atau kalimat yang sulit dipahami.
h. Lembar
evaluasi siswa yang lengkap, di dalamnya terdapat lembar mari berdiskusi,
latihan menalar dan menggabungkan, siswa diajak untuk aktif pada lembar mari
bercerita, terdapat pula lembar mari merenung sejenak yang dimaksudkan agar
siswa mampu mengambil ibrah dari setiap peristiwa yang terdapat dalam materi
pelajaran, terdapat pula lembar mari merefleksikan diri, yang artinya siswa
dituntut mampu mengambil ibrah dan juga mampu menerapkanya pada kehidupan
sehari-hari. Dan terdapat lembar mari berlatih yang bertujuan untuk mengasah
pemahaman dan ingatan siswa terhadap materi yang telah disampaikan.
i.
Pembelajaran SKI setidaknya memiliki tiga fungsi dalam segi
kelebihan atau keunggulan, antara lain sebagai berikut:
§ Fungsi edukatif
Melalui sejarah peserta didik ditanamkan
menegakkan nilai, prinsip, sikap hidup yang luhur dan Islami dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
§ Fungsi keilmuan
Peserta didik memperoleh pengetahuan yang memadai tentang masa lalu Islamdan kebudayaannya.
§ Fungsi transformasi
Sejarah merupakan salah satu sumber yang sangat penting dalam rancang transformasi masyarakat.
2. Weaknesses
(kelemahan).
Kelemahan adalah hal yang wajar dalam segala sesuatu
tetapi yang terpenting adalah bagaimana sebagai penentu kebijakan dalam lembaga
pendidikan bisa meminimalisasi kelemahan-kelemahan tersebut atau bahkan
kelemahan tersebut menjadi satu sisi kelebihan yang tidak dimiliki oleh lembaga
pendidikan lain. Kelemahan ini dapat berupa kelemahan dalam sarana dan
prasarana atau sumber daya pendidik dan isi dalam materi pembelajaran, kualitas
atau kemampuan tenaga pendidik, hal-hal tersebut meliputi:
a. Materi
SKI, lebih terfokus pada pengayaan pengetahuan (kognitif) dan minim
dalam pembentukan sikap (afektif). Dalam
implementasinya juga lebih didominasi oleh
tujuan pada aspek kognitif bukan afektif apalagi sampai pada tingkat
psikomotorik yang sering kali terabaikan karena sempit atau sedikitnya waktu
pelajaran yang ada dan kurang tepatnya seorang guru dalam memilih metode
pembelajaran.
b. Kurangnya
dan Lemahnya tenaga pengajar yang professional dalam bidang pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam di lembaga-lembaga pendidikan Islam. Lalu lemahnya sumber daya
guru dalam
pengembangan pendekatan dan metode yang lebih variatif.
c. Lembaga
pendidikan swasta yang pada umumya kurang bisa menangkap peluang, sehingga
mereka hanya puas dengan keadaan yang dihadapi sekarang ini.
d. Muatan
materi yang sangat banyak karena untuk menjelaskan secara detail terhadap suatu
peristiwa jutru mengakibatkan kesulitan belajar yaitu sulit untuk mengingat
pelajaran yang diberikan.
e. Kurangnya
keikutsertaan guru mata pelajaran lain dalam memberi motivasi kepada peserta didik untuk
mempraktekkan nilai-nilai SKI
dalam kehidupan sehari-hari, Memang tidak mebebankan seluruh tanggung jawab
atas munculnya kesenjangan tersebut kepada pelajaran SKI di Madrasah, sebab SKI di Madrasah bukanlah satu-satunya
faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian peserta
didik.
f. Minimnya berbagai sarana pelatihan dan pengembangan, serta
rendahnya peran serta orang tua peserta didik.
3. Opportunities
(Peluang).
Peluang adalah suatu kondisi keadaan atau lingkungan
eksternal yang menguntungkan bahkan menjadi formulasi dalam dalam pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam, Hal-hal yang menjadi peluang dalam pembelajaran SKI
di Madrasah aliyah kelas X tersebut meliputi:
a. Memberi
peluang peserta didik untuk menjadi lebih humanis, untuk mempertinggi harkat
manusia merupakan dasar filosofi, dasar teori, dasar evaluasi dan dasar
pengembangan program pendidikan.
b. Memberi
ibrah pelajaran sejarah dan kebudayaan Islam, sehingga peserta didik mampu
menginternalisasi dan tergerak untuk meneladani dan mewujudkan dalam amal
perbuatan, serta dalam rangka membangun sikap terbuka dan toleran atau semangat
ukhuwah Islamiyah dalam arti luas.
c. Secara
historis dan realitas, mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, bahkan
merupakan komunitas muslim terbesar di seluruh dunia. Ini adalah peluang yang
sangat strategis bagi pentingnya meningkatkan pengembangan materi Sejarah
Kebudayaan Islam di lembaga-lembaga pendidikan Islam.
4. Threats
(ancaman atau hambatan).
Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang,
ancaman meliputi faktor-faktor lingkungan atau faktor-faktor laiannya yang
tidak menguntungkan bagi sebuah Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas X.
Jika sebuah ancaman tidak ditanggulangi maka akan menjadi sebuah penghalang
atau penghambat bagi maju dan peranannya sebuah lembaga pendidikan itu sendiri.
Contoh faktor yang menjadi ancaman tersebut adalah minat peserta didik baru
yang menurun, motivasi belajar peserta didik yang rendah, kurangnya kepercayaan
masyarakat terhadap lembaga pendidikan tersebut dan lain-lain. Hal-hal yang
menjadi ancaman dalam pembelajaran SKI meliputi:
a. Kurangnya
waktu atau waktu yang disediakan terbatas
sedang materi begitu padat dan memang
penting sering kali tidak dapat disampaikan secara maksimal, oleh karena itu
waktu yang disediakan heendaaknya bisa lebih panjang. Karena pelajaran SKI
menuntut pemantapan pengetahuan hingga terbentuk
watak dan keperibadian yang berbeda
jauh dengan tuntutan terhadap mata pelajaran
lainnya.
b. Antara harapan dan kenyataan SKI di MA kelas X memang
kurang ideal karena kebanyakan para pendidik menggunakan metode ceramah dan
hafalan yang berakibat pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik hanya
terbatas.
c. Sedikitnya
guru profesional yang benar-benar mendalami materi SKI atau ketidak sesuaian
materi yang diajarkan dengan keilmuan yang dipelajari sewaktu menempuh program
sarjana. Hal ini merupakan kelemhan dan sekaligus ancaman terhadap materi
pelajaran Sejaraah kebudayaan Islam (SKI).
d. Penggunaan
metode yang tidak efektif dan efisien yang menimbulkan kejenuhan belajar pada
siswa.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikian uraian analisis dari silabus mata pelajaran SKI yang
ditampilkan. dan sebagai perbandingan dibawah ini akan ditampilkan silabus yang
telah disusun kembali.
Sejarah Kebudayaan Islam
merupakan pelajaran penting sebagai upaya untuk membentuk watak dan kepribadian
ummat. Dengan mempelajari sejarah, generasi muda akan mendapatkan pelajaran
yang sangat berharga dari perjalanan suatu tokoh atau generasi terdahulu. Dari
proses itu dapat diambil banyak pelajaran, sisi-sisi mana yang perlu
dikembangkan dan sisi-sisi mana yang tidak perlu dikembangkan. Keteladan dari
tokoh-tokoh / pelaku sejarah inilah yang ingin ditransformasikan kepada
generasi muda, disamping nilai informasi sejarah penting lainnya.
B. Saran
Demikian makalah telaah SKI Madrasah Aliyah kelas X dari saya,
semoga dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan kita semua. Karena kritik
dan saran dari pembaca tentu sangat dibutuhkan untuk bahan intropeksi. Sehingga
di masa yang mendatang, saya dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi. Dan
jika ada kesalahan mohon dimaafkan, sekian dan terima kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
§ Buku
Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas X Kurikulum 2013 (Khusus Siswa).
§ Silabus
dan RPP Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas X Kurikulum 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar