MAKALAH
“TELAAH MATERI AQIDAH AKHLAQ KELAS XII MA”
Di Susun Untuk Memenuhi Tugas “Telaah Materi PAI III”
Dosen Pengampu : Drs. Abdul Rozaq Assowy,
Disusun oleh :
1. USWATUN KHASANAH (141310003121)
2. SIHABBUDIN (141310003128)
3. M. GUFRON SHODIQ (141310003117)
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLOTUL ULAMA’
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JL. TAMAN SISWA (PEKENG) TAHUNAN JEPARA 59427
TAHUN AJARAN 2016
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga makalah ini dapat terwujud dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW semoga kita semua termasuk umatnya yang kelak mendapatkan syafa’atnya dihari qiamat.
Kami sebagai penyusun mengalami berbagai rintangan dalam mengerjakan makalah ini, baik faktor itu datang dari diri kami sendiri maupun faktor yang datang dari luar. Banyak hambatan yang juga mengiringi dalam pembuatan makalah ini. Maka dari itu, tanpa usaha yang maksimal, kesabaran serta pertolongan dari Allah SWT, mungkin makalah ini tidak akan terselesaikan.
Meskipun kami sebagai penyusun berharap isi dari makalah ini bebas dari kesalahan dan kekurangan. Namun, tentunya kami menyadari bahwa kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan dan kesempurnaan itu hanya milik Allah semata. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini diwaktu mendatang.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Jepara,1 Mei 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Diskripsi kurikulum (semester gasal)................................................... 2
a.Materi I Memahami Tasawuf........................................................... 2
b. Materi II Membiasakan Perilaku Terpuji......................................... 8
2. Diskripsi Kurikulum (semester Genap)................................................ 10
a. Materi I Membiasakan Perilaku Terpuji........................................... 10
b. Materi II Menghindari Perilaku Tercela.......................................... 13
BAB III ANALISIS
A. Analisis Konprehensip........................................................................ 17
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN.................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai ajaran agama yang sempurna, islam harus dilaksanakan dalam kehidupan nyata sehari-hari sehingga akan tercapai kehidupan damai dan tentram. Oleh karena itu, dalam rangka mengoptimalkan layanan pndidikan islam dimadrasah, ajaran islam yang begitu sempurna dan luas perlu dikelompokkan menjadi beberapa mata pelajaran secara linier dan dipelajari sesuai dengan jenjangnya.
Pada jenjang madrasah aliyah (MA) aqidah perlu ditekankan agar terwujudnya siswa yang berakhlakul karimah, berbudi luhur, beriman dan mewujudkan henerasi muda yang berkompeten dalam keagamaan.
Sebagai komitmen untuk menyiapkan generasi muda yang sholih dan sholihah, perlu adanya mata pelajaran yang mampu membentuk karakter dan kepribadian yang sesuai dengan ajaran islam yaitu aqidah akhlaq.
Dewasa ini banyak sekali anak muda yang tidak menjalankan kewajibannya sebagai umat tetapi selalu bertindak ceroboh dan selalu berbuat maksiat seakan sudah menjadi budaya. Ini dikarenakan adanya pergaulan bebas dan lunturnya moral dan aqidah dalam diri manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
1. DISKRIPSI KURIKULUM (Semester Gasal)
MATERI I
MEMAHAMI TASAWUF
- Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin ,tanggung jawab, peduli,santun,ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama ,cinta damai , responsitif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergalan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi ,seni ,budaya , dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan , dan peradaban terkait fenomena dan kejadian , serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mendiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampumenggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
- Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan pengertian , asal-usul dan istilah – istilah dalam tasawuf.
2. Menjelaskan fungsi dan peranan tasawuf dalam kehidupan modern.
3. Menunjukan contoh contoh perilaku tasawuf.
4. Menerapkan tasawuf dalam kehidupan modern.
- Tujuan dan Orientasi Pembelajaran
Setelah dilakukan pengamatan, menanya , mengeksplorasi, mengasosiasi dan berkomunikasi peserta didik diharapkan:
- Peserta didik dapat menjelaskan dan memahami pengertian tasawuf dan asal-usul tasawuf serta istilah dalam tasawuf.
- Peserta didik dapat menjelaskan dan mengetahui fungsi tasawuf serta mengetahui peranan tasawuf dalam kehidupan modern.
- Peserta didik dapat menunjukan contoh-contoh perilaku bertasawuf
- Peserta didik dapat menerapkan tasawuf dalam kehidupan modern.
- Materi Pokok Pembelajaran.
1. Pengertian Tasawwuf
a. Secara Etimologi
Istilah tasawuf , menurut Amin syukur adalah istilah yang baru di dunia islam. Istilah tersebut belum ada pada zaman Rasulullah saw, juga pada zaman para sahabat namun prakteknya sudah dijalankan pada masa itu. Bahkan ,tasawwuf sendiri tidak ditemkan dalam al-Quran. Tasawwuf adalah sebutan untuk mistisisme islam. Dalam pandangan etimologi kata sufi mempunyai pengertian yang berbeda. Menurut Haidar bagir, kata sufi berasal dari bahasa arab yang merujuk pada beberapa kata dasar. Diantaranya adalah :1 kata shaff (baris, dalam shalat) karena dianggap kaum sufi berada dalam shaff pertama. 2. Kata shuf , yakni bahwa wol atau bulu domba kasar yang biasanya
b. Secara Terminilogi
Iman junaid dari bagdad (w. 910) mendefinisikan tasawwuf sebagai mengambil setiap sifat mulia dan meninggalkan setiap sifat rendah. Atau keluar dari budi perangai yang tercela dan masuk kepada budi perangai yang terpuji.
Syekh Abul Hasan Asy Syadzili (w.1258), syekh sufi besar dari afrika Utara , mendefinisikan tasawwuf sebagai praktik dan latihan diri melalui cinta yang dalam dan ibadah untuk mengembalikan diri kepada jalan Tuhan.
Harun Nasution dalam bukunya falsafah dan mistisme dalam islam menjelaskan bahwa tasawwuf merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari cara dan jalan bagaimana seorang islam bisa sedekat mungkin dengan tuhan.
Jadi tasawwuf adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak, membangun dhahir dan batin, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi.
2. Pandangan tentang Asal usul Tasawwuf
sufisme berasal dari bahasa arab suf, yaitu pakaian yang terbuat dari wol pada kaum asketen (yaitu orang yang hidupnya menjahkan diri dari kemewahan dan kesenangan). Dunia kristen , neo platonisme, pengaruh persi dan india ikut menentukan paham tasawwuf sebagai arah asketis-mistis dalam ajaran islam.
Sufisme yaitu ajaran mistik yang dianut sekelompok kepercayaan di timur terutama persi dan india yang mengajarkan bahwa semua yang muncul di dunia ini sebagai sesuatu yang khayali (als idealish verschijnt) manusia sebagai pancaran (uitvloeissel) dari tuhan selalu berusaha untuk kembali bersatu dengan dia.
Tasawwuf dan sufi berasal dari kota Bashrah di negeri irak. Dan karena suka mengenakan pakaian yang terbuat dari bulu domba (shuuf) maka mereka disebut dengan sufi. Soal hakikat Tasawuf, ia itu bukanlah ajaran Rasulullah dan bukan pula ilmu warisan dari ali bin abi Thalib ra. Menurut Asy syaikh ihsan illahi zhahir berkata : “Tatkala kita telusuri ajaran sufi periode pertama dan terakhir, dan juga perkataan-perkataan mereka baik yang keluar dari lisan atau pun yang terdapat di dalam buku-buku terdahulu dan terkini mereka, maka sangat berbeda dengan ajaran Al-Quran dan as sunnah .dan kita tidak pernah melihat asal-usul ajaran sufi ini di dalam sejarah pemimpin umat manusia muhammad SAW. Dan juga dalam sejarah para sahabatnya yang mulia , serta makhluk-makhluk pilihan Allah Ta’ala si alam semesta ini, bahkan sebaliknya ,kita melihat bahwa ajaran sufi ini diambil dan diwarisi dari kerahiban ,Brahma Hindu, Ibadah Yahudi dan Zuhud Buddha.
3. Istilah istilah dalam tasawwuf
a. Tasawwuf Akhlaki
Tasawwuf akhlaki adalah tasawuf yang sangat menekankan nilai-nilai (moral) atau tasawuf yang berkonsentrasi pada perbaikan akhlak. Ajaran tasawuf akhlaki membahas tentang kesempurnaan dan kesucian jiwa yang di formulasikan pada pengaturan sikap mental dan pendisiplinan tingkah laku yang ketat, guna mencapai kebahagiaan yang optimal ,
tasawuf akhlaki mempunyai tahap sistem pembinaan akhlak di susun sebagai berikut:
a. Takhalli
Takhalli adalah usaha mengosongkan diri dari perilaku dan akhlak tercela . salah satu dari ahklak tercela paling banyak menyebabkan akhlak jelek antara lain adalah kecintaan yang berlebihan kepada urusan duniawi.
b. Tahalli
Tahalli adalah upaya mengisi dan menghiasi diri dengan sikap , perilaku , dan akhlak terpuji.
c. Tajalli
Kata Tajalli bermakna terungkapnya nur ghaib, agar hasil yang telah diperoleh jiwa yang telah membiasakan melakukan perbuatanl-perbuatan yang luhur, maka rasa ke Tuhanan perlu dihayati lebih lanjut.
b. Tasawuf Amali
Tasawuf Amali adalah tasawuf yang lebih mengutamakan kebiasaan beribadah , tujuannya agar diperoleh penghayatan spiritual dalam setiap melakukan ibadah.
Tasawuf amali dibagi kedalam empat bidang sebagai berikut:
a. Syari’at
Syari’at adalah hukum –hukum formal yang dijadikan sandaran amalan lahir yang ditetapkan dalam ajaran agama melalui Al-Quran dan sunnah.
b. Thariqot
Kalangan sufi mengartikan thariqat sebagai seperangkat serial moral yang menjadi pegangan pengikut tasawuf dan dijadikan metode pengarahan jiwa dan moral.
c. Hakikat
Dalam dunia sufi hakikat diartikan sebagai aspek batin yang paling dalam dari setiap amal atau inti dan rahasia dari syariat yang merupakan tujuan perjalanan menuju Allah.
d. Ma’rifat
Berarti pengetahuan atau pengalaman, dalam istilah tasawuf diartikan sebagai pengenalan langsung tentang Tuhan yang memperoleh melalui hati sanubari sebagai hikmah langsung dari ilmu hakikat.
c. Tasawuf Falsafi
Tasawuf falsafi yaitu tasawuf yang menekankan pada masalah-masalah pemikiran mendalam /metafisik.
4. Peranan tasawuf dalam kehidupan modern
Prof. Zakiah drajat , dalam bukunya peranan Agama Dalam Kesehatan mental, menyatakan bahwa fungsi agama adalah:
1. Agama memberikan bimbingan bagi manusia dalam mengendalikan dorongan-dorongan sebagai konsekuensi dari pertumbuhan fisik dan psikis seseorang.
2. Agama dapat memberikan tetapi mental bagi manusia dalam menghadapi kesukaran-kesukaran dalam hidup. Seperti pada saat menghadapi kekecewaan-kekecewaan yang kadang dapat menggelisahkan batin dan dapat membuat orang putus asa. Disini agama berperan mengembalikan kesadaran kepada sang pencipta.
3. Agama sebagai pengendali moral, terutama pada masyarakat yang menghadapi problematika etis , seperti perilaku seks bebas.
- Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan dan kerja kelompok.
- Strategi Pembelajaran
- Kegiatan Awal
1. Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmallah dan kemudian berdo’a bersama sebelum pelajaran dimulai.
2. Siswa menyiapkan diri untuk mengikuti pelajaran.
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
4. Tanya jawab tentang materi pembelajaran.
5. Kegiatan Inti
a. Tahab eksplorasi, Tanya jawab tentang materi tasawwuf
b. Tahab elaborasi, Membentuk sebuah kelompok untuk berdiskusi mengenai tasawuf.
c. Tahap konfirmasi, Mengambil kesimpulan setelah berdiskusi
6. Kegiatan akhir (penutup)
1. Guru meminta agar siswa maju kedepan dan membacakan secara bergiliran tentang hasil diskusi mereka dengan kelompoknya.
2. Guru menyimpulkan dan melengkapi dari apa yang telah di sampaikan para siswa.
3. Guru memberikan tugas individu.
4. Guru menutup dan mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah
5. Guru memberi sebuah motivasi sedikit
6. Guru mengucapkan salam sebelum keluar dari kelas.
- Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
Waktu pembelajaran adalah 90 menit. Satu setengah jam , 15 menit untuk pendahuluan , 60 menit untuk kegiatan inti, dan 15 menit untuk penutup.
- Refrensi
Refrensi yang digunakan oleh guru adalah buku paket, internet, Al-Quran serta buku yang terkait.
- Media Pembelajaran
Media yang digunakan adalah lcd proyektor dan papan tulis.
- Evaluasi Hasil Pembelajaran
Evaluasi hasil pembelajaran melalui penilaian kinerja (sikap dan praktek serta blok tes).
MATERI II
MEMBIASAKAN PERILAKU TERPUJI
- Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan pengertian dan pentingnya adil, ridha,amal shaleh persatuan dan kerukunan.
2. Mengidentifikasi perilaku orang yang berbuatu adil, ridha, amal shaleh ,persatuan dan kerukunan.
3. Menunjukan nilai nilai positif dari adil, ridha, amal shaleh ,persatuan dan kerukunan dalam fenomena kehidupan.
4. Membiasakan diri adil, ridha, amal shaleh ,persatuan dan kerukunan.
- Tujuan dan Orientasi Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pentingnya adil, ridha, amal shaleh , persatuan dan kerukunan.
2. Peserta didik dapat menunjukan nilai-nilai positif dari adil, ridha, amal shaleh, persatuan dan kerukunan dalam fenomena kehidupan.
3. Peserta didik dapat mempraktekkan perilaku adil, ridha, amal shaleh ,persatuan dan kerukunan dala kehidupan sehari-hari.
- Materi pokok pembelajaran
1. Adil
Adil adalah memberikan hak kepada orang yang berhak menerimanya tanpa ada pengurangan, dan meletakkan urusan pada tempat yang sebenarnya tanpa adanya aniaya.
2. Ridha
Ridha berasal dari bahasa arab yaitu radiya yang berarti senang, suka, rela. Ridha adalah sifat terpuji yang harus dimiliki oleh manusia. Ridho juga dapat diartikan menerima dengan senang segala apa yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada manusia.
3. Amal Sholeh
Amal soleh artinya perbuatan yang baik. Manfaat dari amal sholeh yaitu akan lebih dekat dengan Allah SWT, teguh imannya, terciptanya ketenangan dan kenyamanan jiwa.
- Metode pembelajaran.
Metode yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan keteladanan karena dengan melakukan keteladanan siswa dapat meniru gaya, sikap dan sifat guru tersebut dan memberikan tugas.
- Strategi Pembelajaran
- Kegiatan Awal
1. Memberi salam dan berdo’a bersama sebelum pelajaran di mulai.
2. Siswa menyiapkan diri untuk mengikuti pelajaran dan kondusif
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan menyampaikan bahan pelajaran
4. Tanya jawab
- Kegiatan Inti
a. Tahab eksplorasi, Tanya jawab tentang materi yang sudah disampaikan
b. Tahab elaborasi, Membentuk sebuah kelompok untuk berdiskusi mengenai bahan pelajaran yang sudah dijelaskan tadi
c. Tahap konfirmasi, Mengambil kesimpulan setelah berdiskusi dan menelaah kembali.
- Kegiatan akhir (penutup)
1. Guru meminta agar siswa maju kedepan dan membacakan secara bergiliran tentang hasil diskusi mereka dengan kelompoknya, kemudian guru mengapresiasikan kepada siswa dengan memberikan hadiah.
2. Guru menyimpulkan dan melengkapi dari apa yang telah di sampaikan para siswa.
3. Guru memberikan tugas individu.
4. Guru menutup dan mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah
5. Guru memberi sebuah motivasi sedikit
6. Guru mengucapkan salam sebelum keluar dari kelas.
- Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
Waktu pembelajaran adalah 90 menit. Satu setengah jam , 10 menit untuk pendahuluan , 65 menit untuk kegiatan inti, dan 15 menit untuk penutup.
- Refrensi
Refrensi yang digunakan oleh guru adalah buku paket, internet, Al-Quran serta buku yang terkait.
- Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan untuk menunjang materi Akidah Akhlak kelas XII, selain buku-buku yang terkait dengan materi pelajaran Akidah akhlak ini dalam proses pembelajaran juga menggunakan media power point, papan tulis dan peralatan alat tulis lainnya untuk mempermudah proses pembelajaran agar materi yang disampaikan dapat diterima peserta didik secara baik
- Evaluasi Hasil Pembelajaran
Evaluasi hasil pembelajaran melalui penilaian kinerja (sikap dan praktek serta blok tes) atau ulangan harian.
2. DESKRIPSI KURIKULUM (Semester Genap)
MATERI I
MEMBIASAKAN PERILAKU TERPUJI
- Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan pengertian dan pentingnya akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
2. Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
3. Menunjukkan nilai negatif akibat perilaku pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak islam dalam fenomena kehidupan
4. Menerapkan akhlak terpuji dalam pergaulan remaja dalam kehidupan sehari-hari
- Tujuan dan Orientasi Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pentingnya akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
2. Peserta didik dapat menunjukan contoh-contoh perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
3. Peserta didik mampu menunjukkan nilai negatif akibat perilaku pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak islam dalam fenomena kehidupan
4. Peserta didik mampu Menerapkan akhlak terpuji dalam pergaulan remaja dalam kehidupan sehari-hari
- Materi pokok pembelajaran
1. Perilaku terpuji dalam pergaulan remaja
a. Persaudaraan (ukhuwah)
Setiap muslim dengan muslim lainnya adalah saudara dengan segala hak dan kewajiban yang melekat pada masing-masing pribadi.
b. Menghormati dan menghargai (tasamuh)
Tasamuh (tasamuh) adalah rasa tenggang rasa atau sikap menghargai dan menghormati terhadap sesama.
2. Nilai positif perilaku terpuji dalam pergaulan remaja
a. Menumbuhkan sikap arif dan bijaksana
b. Menumbuhkan sikap disiplin diri
c. Menumbuhkan sikap mandiri
d. Menumbuhkan sikap tanggung jawab.
3. Perilaku tercela dalam pergaulan remaja
Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja.
4. Perilaku tercela dalam pergaulan ramaja
a. Pergaulan bebas
b. Tawuran antar pelajar
c. Mengkonsumsi minuman keras
d. Penyalahgunaan narkoba dan lain-lain.
5. Nilai-nilai negatif perilaku tercela dalam pergaulan remaja
a. Bertentangan dengan ajaran islam
b. Hilangnya budaya malu
c. Menimbulkan masalah kesehatan, dll.
- Metode pembelajaran.
Metode yang digunakan adalh metode ceramah, tanya jawab dan diskusi
- Strategi Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
1. Memberi salam dan berdo’a bersama sebelum pelajaran di mulai.
2. Siswa menyiapkan diri seperti buku pelajaran dan memposisikan diri untuk siap melakukan KBM.
3. Guru menyampaikan bahan pelajaran
4. Tanya jawab
b. Kegiatan Inti
1. Tahab eksplorasi, Tanya jawab tentang materi yang sudah disampaikan
2. Tahab elaborasi, Membentuk sebuah kelompok untuk berdiskusi mengenai bahan pelajaran yang sudah dijelaskan tadi
3. Tahap konfirmasi, Mengambil kesimpulan setelah berdiskusi dan menelaah kembali.
c. Kegiatan akhir (penutup)
1. Guru meminta agar siswa maju kedepan dan membacakan secara bergiliran tentang hasil diskusi mereka dengan kelompoknya.
2. Guru menyimpulkan dan melengkapi dari apa yang telah di sampaikan para siswa.
3. Guru menutup dan mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah.
4. Guru memberi sebuah motivasi sedikit
5. Guru mengucapkan salam sebelum keluar dari kelas.
- Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
Waktu pembelajaran adalah 90 menit. Satu setengah jam, 20 menit untuk pendahuluan , 50 menit untuk kegiatan inti, dan 10 menit untuk penutup.
- Refrensi
Refrensi yang digunakan oleh guru adalah buku paket, internet, Al-Quran serta buku yang terkait dengan pelajaran.
- Media Pembelajaran
Media yang digunakan adalah buku panduan pembelajaran (bagi guru) lcd proyektor dan papan tulis dan media yang lain yang berkaitan dengan pelajaran.
- Evaluasi Hasil Pembelajaran
Evaluasi hasil pembelajaran melalui penilaian kinerja (sikap dan praktek serta blok tes) atau ulangan harian.
MATERI II
MENGHINDARI PERILAKU TERCELA
- Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan pengertian israf, tabdzir dan fitnah
2. Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perbuatan ishraf, tabdzir dan fitnah
3. Menunjukkan niali-nilai negatif akibat perbuatan israf, tabdzir dan fitnah
- Tujuan dan Orientasi Pembelajaran
setelah melakukan pembelajaran diharapkan:
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian israf, tabdzir dan fitnah
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perbuatan ishraf, tabdzir dan fitnah
3. Peserta didik dapat menunjukkan niali-nilai negatif akibat perbuatan israf, tabdzir dan fitnah.
- Materi Pokok Pembelajaran
- israf
a. Pengertian Israf
Kata israf berasal dari bahasa arab asrofa,yusrifu, isroofan berarti bersuka ria sampai melewati batas. Isrof ialah suatu sikap jiwa yang memperturutkan keinginan yang melebihi semestinya., melampaui batas atau berlebih-lebihan. Israf adalah perbuatanyang tidak disenangi Allah SWT karena perbuatan ini bagian dari bentuk tidak mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Allah Berfirman:
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmuyang indah disetiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf 7 “ 31)
b. Bahaya perilaku israf dan bentuknya
Perbuatan israf dapat terjadi berkaitan dengan penggunaan harta dan berkaitan dengan ibadah.diantaranya yaitu pamer dan menyombongkan kekayaan dan ibadah yang dapat menyebabkan kehancuran pada dirisendiri tidak mempunyai kontrol pribadi dan sosial.
- Tabdzir
Kata tabdzir derasal dari kata badzara-yubadziru-tabdziiron yaitu pengeluaran yang bukan haq. Tabdzir berarti menggunakan atau membelanjakan harta kepada hal yang tidak perlu (pemborosan).
- Fitnah
Fitnah adalah suatu tuduhan pada perbuatan seseorang dimana orang yang dituduh tidak melakukan perbuatan tersebut.
- Metode pembelajaran.
Metode yang digunakan adalh metode ceramah, tanya jawab, keteladanan dan diskusi
- Strategi Pembelajaran
d. Kegiatan Awal
5. Memberi salam dan berdo’a bersama sebelum pelajaran di mulai.
6. Siswa menyiapkan diri untuk mengikuti pelajaran dan kondusif
7. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan menyampaikan bahan pelajaran
8. Tanya jawab
e. Kegiatan Inti
4. Tahab eksplorasi, Tanya jawab tentang materi yang sudah disampaikan
5. Tahab elaborasi, Membentuk sebuah kelompok untuk berdiskusi mengenai bahan pelajaran yang sudah dijelaskan tadi
6. Tahap konfirmasi, Mengambil kesimpulan setelah berdiskusi dan menelaah kembali.
f. Kegiatan akhir (penutup)
6. Guru meminta agar siswa maju kedepan dan membacakan secara bergiliran tentang hasil diskusi mereka dengan kelompoknya.
7. Guru menyimpulkan dan melengkapi dari apa yang telah di sampaikan para siswa.
8. Guru memberikan tugas individu.
9. Guru menutup dan mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah
10. Guru memberi sebuah motivasi sedikit
11. Guru mengucapkan salam sebelum keluar dari kelas.
- Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
Waktu pembelajaran adalah 90 menit. Satu setengah jam, 15 menit untuk pendahuluan , 60 menit untuk kegiatan inti, dan 15 menit untuk penutup.
- Refrensi
Refrensi yang digunakan oleh guru adalah buku paket, internet, Al-Quran serta buku yang terkait dengan pelajaran.
- Media Pembelajaran
Media yang digunakan adalah buku panduan pembelajaran (bagi guru) lcd proyektor dan papan tulis dan media yang lain yang berkaitan dengan pelajaran.
- Evaluasi Hasil Pembelajaran
Evaluasi hasil pembelajaran melalui penilaian kinerja (sikap dan praktek serta blok tes) atau ulangan harian.
BAB III
ANALISIS KOMPREHENSIP
- Analisis Spesifikasi (Deskriptif)
Dalam materi aqidah akhlak kelas XII MA/SMA sederajat yang telah tersusan dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar berupaya untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kemampuan siswa dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengetahui sudah sampaimanakah pemahaman siswa terhadap pelajaran yang telah di sampaikan serta bagaimana seorang guru mengemas materi/bahan ajar dan bagaimana cara-cara yang harus dilakukan dari sorang guru untuk memahamkan peserta didiknya sehingga dapat mudah dipahami dan diingat oleh peserta didik, ketika seorang guru menyampaikan materi itu dapat membuat kesan terhadap materi yang disampaikan sehingga siswa dapat memberikan respon dan kemudian guru dapat mengetahui tingkat kepahaman siswa melalui respon yang diberikan oleh peserta didik tersebut.
A. Semester Gasal
1. Materi I, Mahami Tasawuf
Guru membuat sebuah konsep atau metode-metode sebelum mengajar secara terperinci dan dengan detail sehingga apa yang sudah disampaikan mudah dipahami dan tidak ada lagi pengulangan karena hal itu dapat menyita banyak waktu. Dalam hal ini siswa harus mampu memahami materi dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari maksudnya lebih mengutamakan kehidupan akhirat dari pada duniawi dan sesuai dengan ajaran islam. Dan dalam materi tasawuf ini, seorang guru berharap agar siswa selalu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
2. Materi II, Membiasakan Akhlak terpuji
Dalam hal ini, yang perlu ditekankan adalah bagaimana seorang guru memberikan sebuah keteladanan seperti memberikan keadilan kepada setiap peserta didik tanpa adanya perbedaan terhadap siswanya karena ini berkaitan dengan proses sosialisasi maka peserta didik dituntut untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik mampu berpartisipasi dan ikut serta dalam pengambilan kedudukan dan memposisikan dirinya dalam masyarakat sesuai dengan perannya dan mampu bersosialisasi sesuai dengan ajaran islam. Dan selalu mengukuhkan persatuan dan kerukunan terhadap sesama manusia sehingga terciptanya kehidupan yang aman, tentram dan harmonis.
B. Semester Genap
3. Materi I, Membiasakan perilaku terpuji
Guru berupaya untuk menerapkan beberapa metode pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Ini juga tidak terlepas dari materi yang ke II tadi bahwasannya peserta didik dituntut untuk menerapkan perilaku terpuji dan siswa diharapkan mampu membina hubungan baik antar sesama dan guru dapat memberikan keteladanan yang baik dan mengarahkan peserta didiknya agar selalu membiasakan diri untuk berperilaku terpuji.
4. Materi II, Menghindari perilaku tercela
Pada materi ini guru harus mampu menjelaskan perilaku tercela dan akibatnya terhadap diri sendiri maupun orang lain sehingga siswa tidak akan melakukan hal-hal yang menyimpang dari ajaran agama dan guru juga harus memberikan nasihat moril (siraman rahani) yang dapat menumbuhkan rasa keimanan dan ketaqwaan sehingga hal-hal seperti itu tidak akan dilakukan oleh peserta didik karena dalam masa-masa muda itu sering kali terjadi karena adanya rasa ingin tahu dan mencoba hal-hal yang sedemikian itu.
- Analisis Relefansi
Materi aqidah akhlak kelas XII ini, sudah sesuai dengan peserta didik karena didalam materi ini mengajarkan kepada akhlak atau perbuatan-perbuatan yang sholih dan menekankan peserta didiknya untuk mengamalkan materi yang sudah disampaikan dalam kehidupan sehari-hari,
Karena dalam lembaga pendidikan diharapkan menciptakan pengeluaran/ output yang berkompeten dan berakhlaq yang nantinya dapat menjadi bekal hidup dalam masyarakat.
- Analisis Efisiensi dan Efektifitas
Materi yang sudah diajarkan memang sudah efektif dan efisien karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan dalam hal ini, materi tidak terlalu rumit dan tidak bertele-tele sehingga setiap menyampaikan materi mampu diterima dan dipahami oleh peserta didik sehingga tidak perlu melakukan pengulangan yang banyak menyita waktu.
Guru juga ikut berperan penting dalam pembelajaran ini, yang mana guru harus membuat suatu metode atau strategi sehingga dalam dalam KBM menjadi Efektif dan effisien.
- Analisis inovatif dan Pengembangan
Siswa mampu mengembangkan nateri yang sudah disampaikan dengan baik dan mengetahui cara-cara berperilaku terpuji, hal-hal yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan, ini tergantung pada kemampuan peserta didik untuk mengembangkannya dan guru berperan sebagai pembimbing dan mengarahkan peserta didiknya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
MA/SMA adalah jenjang pendidikan menengah pada jalur formal di Indonesia dibawah wewenang kementrian pendidikan Nasional. Dalam materi aqidah akhlak kelas XII MA/SMA sederajat yang telah tersusun dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar berupaya untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kemampuan siswa dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengetahui sudah sampaimanakah pemahaman siswa terhadap pelajaran yang telah di sampaikan serta bagaimana seorang guru mengemas materi/bahan ajar dan bagaimana cara-cara yang harus dilakukan dari sorang guru untuk memahamkan peserta didiknya sehingga dapat mudah dipahami dan diingat oleh peserta didik, ketika seorang guru menyampaikan materi itu dapat membuat kesan terhadap materi yang disampaikan sehingga siswa dapat memberikan respon dan kemudian guru dapat mengetahui tingkat kepahaman siswa melalui respon yang diberikan oleh peserta didik tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Mahjuddin, 2009, Akhlaq Tasawuf 1, Jakarta : Kalam Mulia
Kurikulum 2013, Buku Siswa Akidah Ahklaq, pendekatan saintifik kurikulum 2013.
Masyhur, Kahar. Membina Moral dan Akhlaq. Jakarta: PT Rineka Cipta.
www.http //Google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar